Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kembali ke Zaman Pompa Dragon

5 Agustus 2019   12:34 Diperbarui: 6 Agustus 2019   02:31 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Padamnya listrik menimbulkan kepanikan massal. Kehidupan modern yang sangat bergantung pada listrik menjadi lumpuh. Entah itu soal ketiadaan uang tunai hingga transportasi yang terhenti.

Namun bagi saya yang paling vital adalah memukul ketersediaan air. Karena pada umumnya, kita telah menggunakan jet pump untuk memenuhi kebutuhan air. Sedangkan di perumahan kompleks, biasanya mengandalkan aliran dari PDAM.

Apa yang terjadi jika kita kehabisan air bersih? Air minum masih bisa dibeli di warung, tapi tidak halnya dengan air untuk kamar mandi. Kita harus menunda keinginan untuk mandi.

Masalahnya, jika listrik padam berjam-jam, tentu air untuk bebersih dari buang hajat juga sangat minim. Beberapa teman terpaksa menggunakan air galon.  Tapi ini bukan solusi yang menyenangkan.

Saya teringat pada masa lalu, ketika belum terlalu tergantung dengan listrik. Kami yang tinggal di Perumnas Depok, tidak hanya mengandalkan aliran air dari PDAM.

Kebetulan, kami memiliki pompa dragon, yaitu pompa manual yang umumnya berwarna hijau, dengan digenjot ke bawah mengeluarkan air yang deras. Pipa ke bawah tanah pun cukup dalam sehingga tidak pernah kehabisan air.

Nah, pada waktu tertentu, ada pemberitahuan dari PLN kalau akan ada pemadaman listrik. Biasanya untuk perawatan atau perbaikan. Apalagi jika sudah terkena hujan petir, listrik kemungkinan besar akan mati.

Pada saat listrik padam itulah para tetangga akan datang meminta air. Mereka datang berbondong-bondong dengan beberapa ember sekaligus, bahkan ada yang menggunakan panci atau dandang besar.

Kami membuka pintu selebar-lebarnya untuk semua tetangga yang meminta air. Lha wong air ini juga gratis, dialirkan oleh Yang Maha Kuasa, maka kami wajib membagikannya kepada orang yang membutuhkan.

Kalau padam listriknya lama, maka orang yang datang meminta air bukan hanya tetangga terdekat, tapi juga yang jaraknya sampai 500 meter. Begitu vitalnya air, kami mengerti karena itu bebas mereka mengambilnya, asalkan jangan untuk dijual lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun