Jika Presiden Jokowi memang benar benar bertekad untuk memajukan Indonesia, maka harus mengambil langkah yang spektakuler. Masa jabatan lima tahun dalam periode kedua ini harus benar benar dimanfaatkan. Perlu gerakan, langkah dan strategi yang mampu menggebrak dalam segala hal.
Jokowi tidak perlu ragu lagi, lima tahun ini adalah milik dia sepenuhnya. Abaikan kepentingan partai partai yang berkerumun menanti jatah. Jokowi harus mengutamakan kepentingan bangsa dan negara, dan fokus saja ke arah sana. Bersiaplah untuk ngegas.
Untuk mencapai hasil pembangunan yang signifikan, Jokowi tidak bisa mengandalkan para pemimpin yang sudah 'uzur'. Dia butuh para pembantu yang mampu berpikir cepat dan bergerak cepat, tetapi juga mampu memperhitungkan segala kemungkinan sehingga kecil potensinya untuk gagal.
Dalam hal ini, Jokowi tidak memerlukan orang yang hanya jago teori tetapi memble di lapangan. Sungguh, negeri ini butuh eksekutor yang mampu mendobrak dan menerobos segala halangan yang ada. Hal ini penting untung mengejar berbagai ketertinggalan dari negara negara tetangga.
Kita sudah melihat betapa banyak anak muda yang tidak hanya cerdas dan tangkas. Mereka mampu menangkap peluang dan membangun industri kreatif. Telah lahir entrepreneur entrepreneur  yang luar biasa dalam satu dekade ini, yang mengangkat perekonomian Indonesia.
Karena itu sangat penting untuk merekrut kaum milenial dalam jajaran kabinet. Tentu saja dengan persyaratan yang ketat, tidak hanya jenius, religius, tetapi juga nasionalis, yang sangat ingin mengabdi pada bangsa dan negara. Bukan kaum yang hanya ingin mencecap kekuasaan dan lupa diri ketika menerima jabatan.
Apakah ada di antara kaum milenial yang layak masuk dalam pemerintahan? Banyak kok. tapi harus diingat, Jokowi jangan terbatas melihat hanya dari partai. Orang orang seperti itu, bisa jadi merupakan profesional di bidangnya masing masing, yang berada di luar wilayah politik.
Sekarang zaman canggih, kita bisa menelusuri siapa saja anak anak muda yang menonjol dan berprestasi. Dia bisa berasal dari partai politik, bisa dari akademisi, atau bahkan pengusaha muda. Telusuri track record mereka secara diam diam. Lalu jika memungkinkan, panggil mereka ke istana.
Kalau saya menyarankan, jangan mengutamakan anak anak muda yang berasald ari partai politik. Kebanyakan mereka terpenjara oleh kepentingan partai atau kelompok. Malah ada yang memang berusaha memaksakan eksistensi keluarga untuk meraih keuntungan di pemerintahan.
Saya berharap Jokowi lebih banyak menyediakan kuota atau porsi untuk pemuda pemudi yang entrepreneur sejati di luar lingkaran elite politik. Saya yakin ada perempuan muda yang sekelas dengan Sri Mulyani, Susi Pudjiastuti atau Retno Marsudi. Â Begitu pula dengan para pemuda.
Nah, jika Jokowi berhasil melakukannya, maka akan terjadi transformasi besar besaran dalam jajaran pemerintahan. Dan ini berarti juga transformasi keadaan Indonesia menjadi jauh lebih baik, ke arah yang dicitacitakan bersama.