Dunia masih dikejutkan oleh berita meninggalnya mantan presiden Mesir Mohammed Morsi. Berita ini membuat negara negara muslim berduka. Mereka menggelar shalat ghaib untuk mendoakan tokoh tersebut. Di Turki, ada 81 Masjid yang dipenuhi ribuan jamaah untuk mendoakan Morsi.
Meski Mohammed Morsi hanya setahun menjabat sebagai Presiden Mesir, tetapi dia adalah satu satunya presiden yang terpilih melalui pemilihan umum. Sebelum itu, Mesir belum pernah menyelenggarakan Pemilu. Presiden Hosni Mubarak  naik menjadi presiden karena tewasnya  Anwar Sadat.
Presiden ketiga Mesir, Anwar Sadat telah dibunuh oleh kelompok radikal pada tanggal 6 Oktober 1981. Sebagai Wakil Presiden, maka Hosni Mubarak menggantikannya. Ia kemudian menjabat sebagai Presiden selama lebih dari 15 tahun, sejak 14 Oktober 1981 s/d 11 Februari 2011.
Mohammed Morsi menjadi presiden kelima di Mesir setelah memenangkan pemilu pada tahun 2012. Ia berhasil mengalahkan saingannya, Ahmed Shafiq yang merupakan Perdana Menteri pada pemerintahan Hosni Mubarak. Morsi meraih jumlah suara sebesar 51,7%.
Ada beberapa hal yang perlu diketahui mengenai Mohammed Morsi, antara lain:
1. Mohammed Morsi adalah seorang intelektual dan juga ilmuwan. Ia meraih gelas master dari Universitas Kairo. Kemudian Morsi melanjutkan pendidikannya di Amerika Serikat, meraih gelar PHD dari University of Southern California, lalu menjadi asisten dan professor yang mengajar di negeri paman Sam tersebut.
Sejak tahun 2000 hingga 2005, Mohammed Morsi menjadi anggota parlemen Mesir. Ia menjadi pengurus organisasi Ikhwanul Muslimin. Ketika mencalonkan diri sebagai kandidat presiden pada pemilu 2012, Morsi mendapat dukungan penuh dari organisasi ini.
2. Hosni Mubarak lengser setelah terjadi demonstrasi besar-besaran pada bulan Februari 2011. Karena itu ia kemudian mengundurkan diri sebagai  presiden pada tanggal 11 Februari 2011. Hosni Mubarak mendapat hukuman penjara seumur hidup dari pengadilan Mesir.
Mesir mempersiapkan diri menyelenggarakan pemilu untuk pertama kalinya. Mohammed Morsi mendapat saingan berat dari Ahmed Syafiq, mantan perdana menteri. Tetapi karena dukungan masyarakat, terutama keturunan Suriah dan Palestina, Morsi berhasil memenangkan pemilu tersebut.
Program pemerintahan Morsi antara lain adalah membantu perjuangan rakyat Palestina. Ia membuka pintu gerbang perbatasan untuk memberikan akses kepada penduduk Palestina. Hal ini tentu sangat tidak disukai oleh Israel dan Amerika Serikat yang memang sengaja menindas Palestina.
Selain itu, Mohammed Morsi juga mencanangkan program ekonomi yang arahnya adalah membebaskan diri dari ketergantungan terhadap negara lain. Morsi ingin agar Mesir menjadi negara yang mandiri. Padahal, selama ini Mesir mendapatkan bantuan hutang dari negara negara Barat.