Misteri pembunuhan jurnalis dan kolumnis The Washington Post Jamal Khashoggi  belum terungkap sampai sekarang. Amerika Serikat jelas jelas melindungi keterlibatan kerajaan Arab Saudi  dalam kasus tersebut. Bahkan ada kecenderungan untuk terus mendiskreditkan jurnalis tersebut.
Majalah Vanity Fair baru baru ini mengulas tentang sebuah buku baru yang membahas Jamal Khashoggi. Buku itu merupakan karaya penulis Michael Wolff yang berjudul "Trump Under Fire". Tetapi sayangnya buku ini belum dipublikasikan secara luas.
Dalam buku 'Trump Under Fire' itulah Michael Wolff menulis hasil wawancaranya dengan Jared Kushner, penasihat dan juru biacara Gedung Putih. Sebagaimana diketahui, Jared Kushner adalah juga menantu dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Menurut hasil wawancara yang termuat dalam buku tersebut, Jared Kushner mengatakan bahwa Jamal Khashoggi adalah seorang teroris. Ia menunjukkan ketidakpercayaannya bahwa jamal Khashoggi adalah seorang jurnalis.
"Orang ini adalah penghubung antar faksi faksi tertentu dalam kerajaan Arab Saudi dan (memiliki hubungan) dengan Osama bin Laden," kata Kushner sebagaimana dikutip dalam buku 'Trump Under Fire' yang ditulis Michael Wolff.
"Kami tahu itu. Seorang jurnalis? Dia adalah teroris yang menyamar menjadi jurnalis," tekan Jared Kushner.
Faktanya, menantu Donald Trump ini merupakan teman dekat Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman. Putra Mahkota ini memiliki banyak musuh dalam keluarga kerajaan karena dinilai ambisius dan otoriter. Pangeran pangeran lain yang tidak sependapat dengannya atau berani menentangnya akan  dipenjarakan.
Putra Mahkota memiliki tim khusus yang memantau segala berita di media sosial. Jika kedapatan ada orang yang berani mencela dan mengkritik dia, maka akan ditangkap atau diculik secara diam diam. Banyak ulama dan aktivis kemanusiaan yang dijebloskan ke dalam kerangkeng.
Arab Saudi mengandalkan persenjataan buatan Amerika Serikat. Transaksi terakhir pembelian senjata senilai 8 juta Dolar AS. Tak heran jika Amerika Serikat 'menyayangi' Mohammed bin Salman. Dan Jared Kushner, tidak akan melepaskan hubungan dekat yang menguntungkan tersebut.
Secara logika, jika Jamal Khashoggi adalah antek teroris, seharusnya dia sudah dilenyapkan sejak dahulu. Bukankah Osama bin Laden yang selalu bersembunyi saja berhasil dilacak oleh CIA. Apalagi pergerakan Khashoggi mudah dipantau. Ia memiliki kehidupan di Turki.