Nama Sultan Muhammad Al fatih tercatat dalam sejarah Islam. Al Fatih adalah raja atau sultan dari kerajaan Ottoman (sekarang Turki) yang telah berhasil menaklukkan Konstantinopel dan sebagian wilayah Eropa. Di bawah kepemimpinannya, Islam mengalami masa kejayaan selama puluhan tahun.
Namun tak banyak orang Indonesia yang mengetahui dan mengenal Sultan ini karena kurangnya literasi. Mereka yang betul betul mempelajari sejarah Islam yang tahu bagaimana sosok Al Fatih ini menjadi sosok yang sangat fenomenal. Bahkan mengguncang dominasi Eropa pada masa Romawi.
Padahal Rasulullah  SAW sendiri pernah memberi isyarat akan datangnya seorang pahlawan muslim tersebut pada abad ke tujuh. Sebuah peristiwa yang kemudian terwujud beberapa abad kemudian.Â
Rasulullah bersabda,"Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik baik pasukan," (Hadits riwayat Ahmad bin Hanbal)
Bagaimana Al fatih disebut sebaik baik pemimpin? Muhammad AL Fatih yang juga disebut Sultan Mehmed II ini baru berusia 21 tahun ketika berhasil menaklukkan Konstatinopel yang menjadi ikon kekaisaran Romawi Timur. Dia adalah sultan yang tidak pernah meninggalkan shalat Tahajud.
Literasi tentang AL Fatih tidak begitu banyak di Indonesia. Karena itu kehadiran film Fetih 1453 merupakan referensi yang cukup menarik agar masyarakat Indonesia mengenal kehebatan AL Fatih. Meskipun tidak menggambarkan secara keseluruhan kehidupan AL Fatih.
Al fatih mendapat julukan The Conqueror (sang penakluk), merupakan sultan ketujuh dalam bani Ustmaniyah. Lahir pada tanggal 30 Maret 1432 dan meninggal 3 Mei 1481. Boleh dibilang aia adalah sosok jenius, pakar sains, ahli matematika, ahli strategi dan menguasai enam bahasa.
Film Fetih 1453 dirilis secara serentak pada tanggal 16 Februari 2012 di seluruh dunia. Inilah film Turki yang sangat populer, membuat masyarakat internasional penasaran tentang pemimpin dari negeri Ottoman ini. Mereka ingin tahu siapa sultan yang berhasil merasuk ke jantung Eropa.
Dibintangi oleh Devrim Evin yang cukup menjadi gambaran sosok sultan yang tegas dan cerdas. Sepak terjangnya, cara berpikirnya dan kehidupannya sehari hari dapat divisualisasikan dengan cukup baik. Satu hal yang menarik, ketika akhirnya sultan menemukan cara untuk menyerang Konstatinopel.
Romawi mengira bahwa pasukan Al Fatih akan menyerang melalui laut sebagaimana beberapa kali sebelumnya yang selalu gagal. Ternyata AL Fatih menggerakkan pasukan melewati darat dengan kendaraan dan senjata yang diciptakan dengan cerdik.