Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Audrey dan Film "Too Young to Die"

12 April 2019   09:51 Diperbarui: 12 April 2019   10:02 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perundungan (dok.tempo.co)

Pernahkah anda menonton film "To Young to Die?  Film ini mengenai seorang remaja perempuan yang dihukum mati karena membunuh orang tuanya.

Remaja yang baru berusia 15 tahun itu menjadi orang termuda yang dijatuhi hukuman mati. Walaupun dia masih dalam kategori belum dewasa, hukuman tetap dilaksanakan.

Film ini dibintangi oleh Juliette Lewis yang berperan sebagai Amanda Sue Bradley dan Brad Pitt sebagai Billy Canton. Dirilis pada tahun 1990, dengan arahan sutradara Robert Markowitz.

Mungkin tidak banyak orang yang tahu atau ingat bahwa film ini diangkat dari kisah nyata. Peristiwa yang terjadi di salah satu negara bagian Amerika Serikat.

Mengapa gadis muda harus menjalani hukuman seberat itu?  Karena dia memang pantas mendapatkannya.

Meski remaja itu masih belum dewasa, ia telah melakukan berbagai tindak pidana yang sangat berat. Ia adalah pelaku pembunuhan, pemerkosaan, penganiayaan, perampokan dsb.

Aparat hukum telah melakukan kesalahan besar ketika hanya memberikan hukuman ringan karena pertimbangan usia. Ternyata hal itu malah membuka peluang bagi Amanda Sue  untuk melakukan kejahatan berikutnya.

Setelah berulang kali menjadi penjahat kelas berat, bahkan sampai membunuh kedua orang tuanya, barulah remaja itu ditangkap. Boleh dikatakan aparat lambat bertindak sehingga korban yang jatuh semakin banyak.

Seandainya Amanda Sue dihentikan sejak dini, tentu banyak korban yang bisa diselamatkan. Meskipun ia masih remaja, aparat hukum jangan ambil resiko.

Nah, bagaimana hubungannya dengan kasus Audrey? Saya ingin menyoroti dari sisi pelaku.

Pada kasus Audrey, yang mengherankan saya adalah KPAD justru berusaha melindungi pelaku dengan alasan masih di bawah umur. Padahal, zaman sekarang usia 17 sudah kategori dewasa.

KPAD malah mendorong agar kasus ini diselesaikan secara damai. Tentu saja hal ini ditentang masyarakat luas. Apalagi ahli hukum seperti Hotman Paris mengatakan bahwa kasus ini harus diproses secara hukum.

Maka saya menyarankan kepada personil KPAI dan jajaran di KPAD untuk menonton film ini. Mengapa? Agar mereka sadar jika membiarkan seseorang melakukan kejahatan, ia akan mengulangi kembali.

Tanpa hukuman, tidak ada efek jera. Pelaku merasa bahwa dia dibela. Dia akan menganggap 'it's ok to do that again".

Dalam hal ini KPAD tidak berusaha memperbaiki kerusakan mental para pelaku. Mereka justru merasa mendapat pembenaran atas tingkah lakunya.

Jangan heran, jika kelak para pelaku berkembang menjadi gerombolan wanita kejam. Mereka akan bertindak semena-mena terhadap orang lain, yang melanggar hukum.

Seharusnya KPAD lebih mempertimbangkan kerusakan fisik dan psikis korban, dibandingkan dengan pelaku. Sekarang mungkin korban masih bisa dihibur, tapi bagaimana menghilangkan trauma akibat penganiayaan tersebut?

Setidaknya, bayangkan jika hal itu terjadi pada anak anak anggota KPAD/KPAI. Kalian tentu meradang karena anak anak kesayangan menjadi korban perundungan.

Jangan ikut menciptakan monster dengan membebaskan pelaku dari hukuman. Pikirkan keselamatan banyak orang yang juga memiliki hak untuk dilindungi.

* pd 1994, film "Too young to die diadaptasi Oliver Stone menjadi "Natural Born Killer' yg dibintangi Juliette Lewis dan Woody Harrelson.

Terima kasih referensi filmnya sahabat CGR

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun