Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Menangkap Anak-anak Menjadi Kegiatan Rutin Tentara Israel

3 April 2019   19:16 Diperbarui: 3 April 2019   19:37 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tentara Israel menembak anak Gaza (dok.middleeast)

Jaber mengatakan penahanan memiliki efek psikologis pada anak-anak di Tepi Barat.

"Bekas luka sangat dalam. Banyak anak-anak di sini takut pergi ke sekolah, yang lain dicegah oleh orang tua mereka sendiri untuk meninggalkan rumah dan bermain dengan teman-teman mereka di lingkungan itu," katanya.

Badan anak-anak PBB, UNICEF, mencirikan apa yang terjadi pada Idris sebagai penangkapan, yang menekankan bahwa insiden tentara yang masuk sekolah sering terjadi di Tepi Barat.

"Tidak hanya semua anak di mana pun memiliki hak atas pendidikan yang aman dan perlindungan dari segala bentuk kekerasan dan eksploitasi, tetapi juga penting untuk kesejahteraan mental dan fisik mereka," kata Perwakilan Khusus Palestina UNICEF Genevieve Boutin seperti dikutip.

"Anak-anak yang menghadapi pelanggaran seperti itu sering mengalami kesulitan di sekolah dan berisiko putus sekolah," tambahnya.

Rata-rata 271 warga Palestina ditahan setiap bulan pada tahun 2018, menurut angka dari Layanan Penjara Israel. Jumlah itu tidak termasuk anak-anak seperti Idris yang telah sementara ditahan oleh tentara.

Penangkapan terhadap anak anak tampaknya menjadi program terselubung tentara Israel untuk menghabisi orang Palestina. Jika generasi yang tumbuh itu sengaja dimatikan, bangsa Palestina semakin menyusut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun