Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Menilik Efektivitas Serangan Fajar pada Rakyat Kecil

30 Maret 2019   15:05 Diperbarui: 30 Maret 2019   20:18 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Serangan Fajar pada hari-H Pemilu (hari pencoblosan) sudah menjadi tradisi semenjak zaman Orde Baru. Konotasinya lebih pada pemberian uang kepada masyarakat agar memilih caleg tertentu.

Besaran uang yang diberikan belum tentu sama. Tergantung modal caleg yang bersangkutan serta 'pasaran' di suatu daerah. Kebetulan selama berkecimpung di politik, saya mengetahui hal ini. Tapi bukan berarti saya salah seorang pelaku, karena saya tidak menggunakan jalan yang haram.

Seingat saya, ketika awal zaman reformasi, besaran serangan fajar sekitar 20 ribu rupiah. Jumlah yang mirip juga untuk pengganti transport bagi orang yang menjadi saksi di TPS. Seiring dengan perkembangan inflasi, maka besaran serangan fajar juga meningkat. Pada pemilu 2004, wilayah Jawa ada yang 50 ribu per orang.

Pada pemilu 2009 saya mendapati bahwa serangan fajar di wilayah Lampung besarnya sekitar 100 ribu rupiah. Mungkin di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur juga begitu.

Namun, sebenarnya serangan fajar tidak hanya berupa uang. Bisa juga berbentuk barang barang, misalnya sembako. Sebagaimana yang terjadi di Lampung pada pemilu 2009. Menurut teman teman caleg dari daerah tersebut, perang serangan fajar terjadi begitu ketat.

Menjelang hari H, masyarakat akan menerima beberapa serangan fajar dari caleg yang berbeda. Tentu saja jam kedatangan juga tidak sama. Ada yang datang pada tengah malam menjelang dini hari. Warga setempat hanya tahu ada yang mengetuk pintu, ketika dibuka, ternyata satu paket sembako seperti beras, telur dan gula.

Paket itu terbungkus dalam satu tas kresek warna hitam. Di dalamnya ada sehelai kertas berisi anjuran untuk memilih seorang caleg. Menjelang Subuh, ada juga serangan fajar. Masyarakat ada yang menerima selipan amplop di bawah pintu depan. Isinya sejumlah uang dan nama seorang caleg.

Serangan fajar yang lengkap jika yang diberikan kepada warga adalah kombinasi dari paket sembako dan juga ada amplop uang sejumlah 50 ribu. Masyarakat senang menerimanya. Sebagai contoh, di pulau Jawa serangan fajar pada umumnya adalah uang. Biasanya diberikan setelah Subuh. Ada yang dalam amplop, ada juga dalam kotak korek api.

Apakah serangan fajar itu efektif? Jawabannya adalah ya. Serangan Fajar sangat efektif memengaruhi rakyat kecil. Meskipun ada jargon 'terima uangnya tapi jangan pilih orangnya', itu tidak sanggup mengubah mereka. Di sisi lain rakyat kecil tidak mau pusing dengan program lima tahunan yang dijanjikan caleg.

Pemikiran rakyat kecil sangat sederhana. Jika saat ini mereka dalam keadaan kekurangan, kemudian tetiba ada yang memberi bantuan sembako dan uang, mereka akan sangat berterima kasih. Dan sebagai bentuk terima kasih itu adalah mereka memilih caleg tersebut di TPS 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun