Kasus penerbangan yang baru terjadi adalah pesawat British Airways yang seharusnya terbang ke Jerman. Tetapi ternyata pesawat ini malah mendarat di Skotlandia.
Tentu saja hal ini membuat bingung para penumpang. Sebab cuaca dalam keadaan baik, jadi tidak ada alasan mampir di bandara negara lain?Â
Kesalahan penerbangan ini justru baru diketahui dan disadari oleh pilot dan awak kabin setelah penumpang protes. Meski kemudian setelah mengisi bahan bakar, pesawat itu akhirnya ke Jerman, tak urung insiden ini membuat heran banyak pihak.
Menurut AFP dan CNN, ada dugaan bahwa pilot dan awak pesawat yakin bahwa tujuan penerbangan mereka ke Edinburgh. Padahal destinasi pesawat adalah ke Dusseldorf, Jerman.
Bagaimana hal itu bisa terjadi? Apakah faktor human error'?
Flight plan (rencana penerbangan)
Perlu diketahui, sebelum terbang pilot harus membuat rencana penerbangan. Â Hal ini dilakukan ketika masih di darat, belum terbang.
Rencana penerbangan kemudian dicatat di otoritas penerbangan. Dalam flight plan, ada data data way poin yang harus dimasukkan pilot.
Way poin memperlihatkan pesawat terbang kemana dan lewat mana. Â Pilot memasukkan way poin berdasarkan parameter, salah satunya adalah cuaca.
Sebelum terbang, pilot akan memasukkan way poin tadi ke dalam sistem komputer pesawat. Dalam pesawat jenis Airbus, namanya FMGEC (Flight Management Guidance Envelop Computers).
Ketika autopilot dalam keadaan engage atau on, maka pesawat akan terbang melalui data yang ada di FMGEC. Dalam keadaan tertentu (di atas langit/sedang terbang) bisa diubah sesuai kebutuhan.