Pembebasan TKW Siti Aisyah sangat menggembirakan kita semua. Tetapi ada saja orang yang memandang dengan sinis.
Dalam suhu pilpres yang semakin tinggi ini, kedua kubu memang saling mencari celah untuk menyerang. Bahkan dengan urusan yang menyentuh rakyat kecil.
Dari sisi kacamata obyektif, negara wajib melindungi rakyatnya. Apalagi yang sedang berada di negeri orang, baik dalam status bekerja atau wisatawan.
Maka ketika ada tenaga kerja Indonesia mengalami masalah, sudah sepatutnya pemerintah turun tangan. Begitu pula dengan masalah TKW Siti Aisyah.
Kebetulan Siti Aisyah berhasil dibebaskan menjelang pilpres. Untung bagi kubu Jokowi karena hal ini memberi poin plus bagi mereka.
Tetapi kubu lawan tidak bersenang hati menerima kenyataan ini. Mereka menganggap ini hanya klaim Jokowi. Terutama dengan adanya pernyataan Mahathir bahwa ia tidak tahu mengenai masalah tersebut.
Negosiasi antara pemimpin dunia
Satu hal yang jarang dimengerti masyarakat awam adalah hubungan antara pemimpin pemimpin dunia. Jangan dikira bahwa mereka tidak pernah berinteraksi.
Seorang presiden, lazimnya memiliki nomor kontak pemimpin dari seluruh dunia. Jika ada sesuatu yang urgen, mereka akan bicara langsung tanpa perantara.
Hubungan yang paling dekat tentu saja dengan negara tetangga. Hubungan bilateral lebih penting untuk dijaga karena demi keamanan kawasan.
Negara tetangga kita yang paling dekat adalah Malaysia, selain Singapura dan Brunei Darussalam. Kita sangat menjaga hubungan bilateral ini.