Dua hari yang lalu, Venezuela mengalami kegelapan. Listrik mati di seluruh negeri selama lebih dari empat jam.
Masalahnya, Â pemadaman listrik ini menimbulkan jatuhnya korban jiwa. Beberapa orang tewas akibat kekacauan yang melanda negara itu.
Mengapa Venezuela mengalami pemadaman listrik? Hal ini bukanlah disengaja. Setidaknya pemerintah yang sah, pimpinan Presiden Nicolas Maduro merasa tidak melakukan hal itu. Lalu siapa pelakunya?
Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengatakan salah satu fasilitas listrik negaranya menjadi sasaran serangan cyber teknologi tinggi pada hari Sabtu. Ia berbicara dalam demonstrasi anti-imperialis di ibukota Caracas.Â
 Maduro mengatakan serangan itu dilakukan dengan menggunakan senjata berteknologi tinggi yang hanya dimiliki pemerintah AS di dunia.Â
"Hari ini kami telah memulihkan pasokan listrik di 70 persen wilayah negara itu, tetapi pada siang hari, serangan cyber lain dilakukan terhadap salah satu fasilitas, yang hingga saat itu bekerja dengan sempurna. Untuk alasan ini, semua kemajuan yang telah kami capai pada pertengahan sore terputus, "tambahnya.
Dia mengatakan mata-mata di dalam perusahaan listrik nasional Venezuela berada di belakang pemadaman listrik dan bersumpah untuk mengidentifikasi dan menghukum mereka sesegera mungkin.
"Serangan ini dilakukan dengan menggunakan prestasi ilmiah yang tinggi, ada serangan elektromagnetik terhadap saluran listrik nasional."
Maduro menuduh AS melakukan pemadaman listrik. Maduro menggambarkan pemimpin oposisi yang didukung AS, Juan Guaido sebagai badut dan "boneka."
Venezuela telah menderita pemadaman listrik besar sejak Kamis meninggalkan 21 dari 23 negara bagian Venezuela dalam kegelapan.
Pemadaman itu sebelumnya disebut sebagai "sabotase". Outlet media lokal El Pitazo melaporkan pemadaman itu tampaknya merupakan akibat kegagalan pembangkit listrik tenaga air Simon Bolivar yang juga dikenal sebagai Bendungan Guri di negara bagian selatan Bolivar.