Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Apakah India dan Pakistan Akan Berperang?

28 Februari 2019   18:20 Diperbarui: 1 Maret 2019   06:26 547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pesawat Pakistan (dok.sabahdaily)

"Pesan PBB, baik secara publik maupun pribadi untuk kedua belah pihak, adalah untuk segera mengambil langkah-langkah untuk menurunkan ketegangan melalui keterlibatan yang bermakna dan saling, dan memenuhi tanggung jawab mereka untuk menjaga perdamaian dan keamanan di kawasan itu," kata Dujarric.

Guterres menerima telepon Selasa dari Menteri Luar Negeri Pakistan Shah Mehmood Qureshi, yang mengabarkan insiden tersebut.

Di sisi lain, peristiwa ini mengundang perhatian Turki. Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan Turki prihatin dengan meningkatnya ketegangan antara kedua negara.

Cavusoglu menyerukan kepada Islamabad dan New Delhi untuk bertindak dengan akal sehat dan menahan diri untuk menghindari semakin meningkatkan situasi.Ankara bersedia memediasiu untukmengurangi eskalasi krisis dan meminta kedua negara untuk menyelesaikan masalah Kashmir.

Bagaimana pun ketegangan antara dua negara membuat cemas banyak pihak. Timur Tengah sudah porak poranda, jangan sampai India dan Pakistan menyusul menuju kehancuran.

Negara negara ini begitu mudah diprovokasi oleh negara adidaya dan sekutu. Mereka diadu domba agar berperang agar penjualan senjata terus berjalan.

Sungguh sangat disayangkan bahwa pemimpin kedua negara tidak mampu menurunkan ego masing-masing. Padahal perang selalu menimbulkan korban pada rakyat yang tidak bersalah.

Kashmir terpecah antara Pakistan dan India dan diklaim oleh keduanya secara keseluruhan. Pasukan Pakistan dan India di Kashmir sering saling melepaskan tembakan.

Mereka harus mendapat bantuan dari negara yang lebih kuat seperti Turki. Atau dari negara yang netral seperti Indonesia. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun