Pemerintah AS tidak mau  menekan Riyadh atas pembunuhan jurnalis Saudi Jamal Khashoggi. Ini justru menciptakan peluang  Arab Saudi untuk menghentikan penyelidikan, kendati ada upaya Turki untuk mengungkap kasus ini pada masyarakat internasional.
Keengganan  Gedung Putih untuk mengungkap nama-nama di balik pembunuhan Khashoggi dan tidak bersedia melaporkan kepada  Kongres keterlibatan keluarga kerajaan Saudi.  Ini berpengaruh kepada Arab Saudi dalam menutupi pembunuhan dengan harapan bahwa protes itu akan mati.Â
Dengan santai Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan pada hari Senin bahwa Washington tidak menutupi untuk pembunuhan. Padahal tidak ada yang dilakukan pemerintah AS untuk mengungkap kasus tersebut.
Namun Senat berusaha mendesak Trump. Â Menurut Senator Tim Kaine, Presiden AS Donald Trump sama saja membantu upaya penutupan pembunuhan. Amerika seharusnya tidak pernah turun ke tingkat kebangkrutan moral ini.
Riyadh memberi keterangan yang berubah-ubah tentang pembunuhan Khashoggi. Banyak yang bertanya-tanya apa informasi yang diperlukan untuk meyakinkan pemerintah yang menolak  laporan badan intelijennya sendiri. Laporan tersebut menyatakan bahwa Khashoggi adalah target pribadi Putra Mahkota Mohammed bin Salman.
Para senator dan pakar menganggap AS menutup mata terhadap bukti nyata demi tidak membahayakan penjualan senjata yang mahal ke kerajaan. Seperti yang dikatakan Senator Partai Republik Lindsey Graham, tidak ada tindakan membuat  kesan yang mengganggu. AS memiliki harga, tetapi juga harganya cukup rendah.
Arab Saudi menghentikan investigasi pembunuhan
Sikap Washington juga sedang diamati seluruh dunia. Hal itu menyebabkan  Menteri Luar Negeri Saudi Adel al-Jubeir berani mengatakan kepada CBS News  bahwa Riyadh tidak tahu lokasi tubuh Khashoggi, meskipun telah menahan tim Saudi yang membunuhnya.
 The Wall Street Journal juga menuduh  bahwa Saud al-Qahtani, yang dipecat sebagai penasihat putra mahkota setelah dituduh memainkan peran dalam pembunuhan itu, secara tidak resmi adalah sebagai penasihat. Saud al-Qahtani tidak  dibatasi dalam kegiatan kegiatannya.
Pada Desember 2018, sebuah pengadilan Turki juga mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk al-Qahtani. Â Turki percaya ada kecurigaan kuat bahwa ia termasuk di antara perencana pembunuhan.
The New York Times juga melaporkan  bahwa Riyadh tidak benar-benar peduli tentang menemukan kebenaran. Surat kabar itu menulis bahwa Arab Saudi  menunjuk mantan kepala media Turki Aldakhil sebagai duta besarnya untuk UEA hanya beberapa hari setelah terungkap bahwa MBS mengatakan kepadanya bahwa ia akan "menggunakan peluru" pada Khashoggi.