Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Mengapa Politik "Playing Victim" Digunakan Politikus di Indonesia

3 Oktober 2018   14:37 Diperbarui: 3 Oktober 2018   15:03 904
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (dok.twitter.mafhudzmd)

Kemalasan ini menjadi lahan empuk para politikus jago kandang tahu betul sangat mudah memengaruhi netizen melalui media sosial. Sehingga 'playing victim' masih tetap efektif bagi kampanye hitam mereka.

Ketiga,  taqlid buta. Betapa orang Indonesia kalau sudah memuja seseorang akan menutup mata dan telinga terhadap kebenaran. Meski secara data dan fakta idola mereka mempunyai kesalahan dan dosa, tetapi mereka akan tetap membela mati matian.

Mereka tidak akan percaya pada data dan fakta yang disajikan, dan justru akan menuduh balik bahwa hal itu adalah fitnah. Padahal semua bisa dibuktikan secara ilmiah.

Taqlid buta ini yang sering menjadi celah bagi politikus untuk menggunakan'playing victim'. Toh, para penggemar itu pasti akan membela kebohongan mereka walaupun banyak bukti disodorkan.

Para politikus sangat senang memelihara kebodohan dalam masyarakat dan masyarakat yang bodoh, demi mencapai tujuannya.

Lalu, ada dimana posisi kita sebenarnya?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun