Tujuannya adalah, pertama meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pelaksanaan kewajiban membayar zakat dan wakaf. Kedua, menyebarluaskan regulasi kebijakan pemerintah tentang pengelolaan zakat dan wakaf. Ketiga, zakat dan wakaf diharapkan menajdi bagian dari tema sentral dalam setiap kesempatan berdakwah.
Anak Muda Penggerak Zakat dan Wakaf
Ada hal yang membanggakan dari para mahasiswa yang sudah terjun langsung menghimpun dana zakat dan wakaf dari untuk membangun negeri. Mereka adalah mahasiswa-mahasiswa dari Universitas Indonesia, calon generasi penerus bangsa. Dalam usia yang masih muda ini, mereka sudah tertarik untuk melakukan hal yang bermanfaat bagi sesama.
Pada mulanya, dana yang dihimpun berasal dari para alumni Universitas Indonesia. Biasanya, mereka yang sudah berhasil mencapai karir, akan selalu memberikan kontribusi kepada almamaternya dalam berbagai kegiatan sosial, termasuk memberikan zakat dan wakaf.
Anak-anak muda ini sudah pandai mengelola zakat dan wakaf menjadi sesuatu yang produktif. Misalnya, di atas tanah wakaf didirikan bangunan yang dapat disewakan. Hasil sewa tersebut bisa diputar lagi untuk pengembangan ekonomi sektor lainnya.Â
Jika zakat dan wakaf ini bisa dihimpun sesuai dengan jumlah penduduk, sebenarnya Indonesia tak perlu berhutang lagi ke luar negeri. Potensi zakat dan wakaf dapat membangun infrastruktur dan industri-industri yang membuka lapangan pekerjaan. Karena itu perlu penyadaran bagi masyarakat melalui para penyuluh agama.
Media Sosial
Kita menghadapi era modern dimana media sosial menjadi alat utama penyebaran informasi. Daripada masyarakat memakan hoax, lebih baik menyebarkan informasi yang bermanfaat seperti tentang zakat dan wakaf ini. Meski dunia media sosial identik dengan dunia anak muda, selayaknya para penyuluh agama menguasai hal ini agar lebih maksimal dalam berdakwah.
Kekurangan generasi terdahulu tentang teknologi media sosial harus dipangkas. Bagaimana bisa menyampaikan persoalan zakat dan wakaf secara maksimal jika tidak mengerti media sosial? Padahal, orang-orang yang memiliki ponsel pintar cenderung memilih media sosial dalam emncari informasi.
Dalam lokalatih Pengembangan Literasi Zakat dan Wakaf ini, ditekankan pula bagaimana penggunaan media sosial untuk menyampaikan tentang zakat dan wakaf. Hadir pula selebriti yang dikenal dalam acara religius salah satu televisi swasta "Damai Indonesiaku", yaitu David Chalik.