Sebagai pemimpin dan presiden Turki, Â Erdogan memberikan sambutan dan pesan pesan dalam menyambut hari raya Idul Adha. Â Pesan pesan tersebut terkait dengan situasi ekonomi dan politik yang tengah melanda negeri Ottoman tersebut.Â
Idul Adha di Turki jatuh pada tanggal 21 Agustus 2018, sama dengan di Arab Saudi. Sedangkan di Indonesia ditetapkan pemerintah pada hari ini, Â 22 Agustus 2018.Â
Kemarin, Â Erdogan menegaskan sikap Turki terhadap ancaman Amerika Serikat. Erdogan menyemangati rakyat Turki untuk selalu percaya pada kekuatan sendiri.Â
"Saya percaya bahwa selama kita berdiri tegak, Â bendera kita tidak akan jatuh. Â Kumandang adzan kita tidak akan terdiam dan tanah air tidak akan terpecah, " tandas Erdogan.Â
Erdogan juga menyampaikan pesan pesannya melalui video yang ditayangkan televisi Turki pada malam Idul Adha. Â Erdogan menjelaskan bagaimana menghadapi serangan dari Amerika Serikat.Â
Menurut Erdogan, Â menyerang ekonomi Turki tidak ada bedanya dengan menyerang seruan adzan dan kibar bendera Turki. Â Tujuan dari penyerangan tersebut adalah supaya dapat memaksa rakyat Turki untuk bertekuk lutut terhadap mereka.Â
Kalau rakyat Turki menyerah dan bertekuk lutut kepada negara zionis tersebut, Â maka mereka akan diperlakukan sebagai tawanan. Â Rakyat Turki akan selalu dipaksa untuk melakukan semua kehendak Amerika Serikat.Â
Dalam sambutan tersebut, Â Erdogan mengingatkan kembali kemenangan kemenangan yang pernah diraih bangsa Ottoman ketika menghadapi bangsa Barat di masa lalu. Â Misalnya kemenangan Malazgirt tahun 1071 dan Dumlupinar tahun 1922.
Catatan sejarah menyebutkan bahwa kedua kemenangan di atas, Â terjadi pada bulan Agustus. Â Kebetulan kali ini berarti akan diperingati setelah hari raya Idul Adha.Â
Kemenangan Malazgirt adalah ketika Sultan Alparslan mengalahkan tentara Byzantium pada  26 Agustus 1071. Berkat kemenangan itu,  Turki menguasai Anatolia,  yang sekarang merupakan salah satu provinsi di Turki.Â
Sedangkan kemenangan Dumlupinar adalah ketika bangsa Turki mengalahkan pasukan Yunani pada tanggal 30 Agustus 1922. Pasukan Turki terbukti sebagai prajurit yang tangguh dan sulit dilakukan.Â