Sejak hari Rabu lalu, nilai mata uang Turki menguat terhadap Dolar. Apa yang diharapkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump untuk menjatuhkan perekonomian Turki tidak kesampaian. Akibatnya Donald Trump tambah uring-uringan dan mencari cara baru yang lebih jitu.
Pada Jumat sore, nilai Lira Turki menguat menjadi 6,08 menghadapi Dolar. Meski belum sampai keadaan semula yaitu  4 Lira per Dolar, tetapi kecenderungannya nilai mata uang Turki akan terus meningkat. Pemerintah Turki yakin perekonomian akan membaik dalam waktu dekat.
Ada tiga hal  yang membantu menguatnya Lira Turki, antara lain:
1. Dukungan global terhadap Turki. Banyak negara-negara yang tidak menyetujui tindakan Amerika Serikat terhadap Turki. Padahal negara-negara tersebut semula diharapkan Donald Trump akan membantu Amerika Serikat menekan Turki.
Masalahnya, negara-negara yang mendukung Turki termasuk  negara-negara Barat yang terhitung menjadi sekutu Amerika Serikat selama ini. Selain dari Eropa, dukungan datang dari Rusia, China, Afrika dan Asia (kecuali Israel, Arab Saudi dan UEA).  Hal ini membuat sanksi Amerika Serikat terhadap Turki tidak efektif.
Di samping itu, Turki telah lama menjadi anggota NATO dan selama ini memberikan support dan kerjasama yang baik terhadap sesama negara anggota. Sangat tidak adil jika menyerang anggota NATO yang sudah dianggap 'keluarga' oleh anggota lainnya. Turki memiliki andil yang cukup penting bagi NATO.
2. Â Turki mendapatkan suntikan dana dari negara-negara pendukung. Qatar, negara yang dikucilkan Arab Saudi dan Uni Emirat Arab memberikan dana sebesar 219 Triliun. Dana tersebut merupakan investasi Qatar yang dialokasikan ke Turki.
Begitulah Qatar membalas budi baik dari Turki yang selama ini membela dan melindungi Qatar dari kejahatan Arab Saudi, UEA dan Israel. Walau Qatar bukan negara besar, tetapi memiliki perekonomian yang sangat kuat, yang membuat iri para tetangganya tersebut.
Investasi lain berasal dari negeri tirai bambu. Cina memberikan dana dalam jumlah besar untuk proyek transportasi dan energi. Sebagaimana diketahui, China adalah rival terbesar Amerika Serikat di bidang perekonomian. Kerjasama Turki dengan China akan membuat Amerika Serikat tambah berang.
Bahkan dengan hubungan baik antara Turki dengan China, diperkirakan akan mendatangkan 400 ribu orang turis dari China. Mereka adalah pemasukan devisa yang sangat berarti dari sektor pariwisata. China menajdi partner terbesar dari Asia.
3. Donald Trump mendapat tentangan dari dalam negerinya sendiri. Kamar Dagang Amerika Serikat tidak menyetujui langkah Trump yang menaikkan pajak untuk impor alumunium dan baja dari Turki. Â Kebijakan Trump justru mengguncang perekonomian di dalam negeri Amerika Serikat.