Komunitas Bolang memang top markotop, menjadi tuan rumah yang luar biasa baik. Sejak jauh-jauh hari Bolang telah mempunyai agenda untuk teman-teman kompasianer yang datang dari luar kota, terutama dari Jakarta. Kami, sebagai tamu yang 'kurang ajar' senang menerima jamuan ala Bolang.
Meski Bolang sibuk dengan kegiatan di booth Bolang dalam ICD 2018 dan melayani para pengunjung, tetapi kru Bolang tetap mempunyai waktu untuk mengurusi tamu-tamunya sesuai jadual. Nah mau tahu bagaimana jamuan dari Bolang? cuzz, simak cerita saya.
Ayam Bawang Cak Per
Ini rumah makan ala ala mahasiswa, dengan bujet tipis, tidak bakal bikin bangkrut. Lokasinya tidak jauh dari tempat ICD diselenggarakan, hanya beberapa ratus meter saja. Saat makan siang, tanpa memedulikan kesibukan di ICD, kami diajak ke sana beramai-ramai.Â
Rumah makan ini tampak sederhana, dengan bangunan yang seakan dibuat asal-asalan, dari kayu. Di depan ada plang besar bertuliskan Ayam Bawang Cak Per. Setelah itu adalah warung yang dibuat menyajikan makanan secara prasmanan.
Setelah memilih makanan, kita tunjukkan ke kasir untuk dihitung. Percayalah, semua tidak akan lebih dari 20 K. Bahkan rata-rata di bawah harga itu. Terus kami memilih tempat duduk lesehan di belakang warung.
Tempat makan lesehan ini cukup luas, mampu menampung sekitar 50 orang. Dindingnya dipenuhi gambar-gambar menu makanan dan juga owner dari warung ini. Saya melihat ada beberapa orang mahasiswa yang sedang makan sambil berdiskusi. Di atas meja juga terdapat laptop dalam keadaan terbuka.
Memang kebanyakan pengunjung adalah mahasiswa. Maklum di Malang terdapat 57 lembaga pendidikan tinggi. Universitas paling terkenal pastilah Universitas Brawijaya, yang menjadi kebanggaan kota Malang.