Kalimat yang sangat menohok dikeluarkan oleh Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed kepada Putra Mahkota Abu Dhabi, Mohammed bin Jayed. Abiy Ahmed mengatakan bahwa Mohammed bin Jayed telah kehilangan agamanya.
Hal itu dinyatakan sang Perdana Menteri Ethiopia ketika Putra Mahkota Abu Dhabi menawarkan untuk  membangun pusat Islam di negara yang terletak di Afrika Timur itu.  Tawaran itu dengan tegas ditolak oleh Abiy Ahmed.
Putra Mahkota Abu Dhabi, Mohammed bin Jayed adalah penguasa di UEA. Ia yang mengendalikan pemerintahan UEA sebagaimana Putra Mahkota Mohammed bin Salman di Arab Saudi. Keduanya adalah sahabat karib yang menjalankan pola politik yang sama, membela Israel dan Amerika Serikat.
Kecaman yang dilontarkan Abiy Ahmed dilakukan ketika memberikan pidato sambutan untuk komunitas Muslim Amerika-Ethiopia di negara bagian Virginia, Amerika Serikat. PM Ethiopia tersebut menceritakan percakapannya dengan Putra Mahkota Abu Dhabi.
"Kami akan membantu anda dengan banyak hal," kata Putra Mahkota. "Kami akan mengajari anda".
"Kami tidak perlu belajar agama dari anda," jawab Abiy Ahmed. "Anda telah kehilangan agama. Apa yang kami butuhkan adalah belajar bahasa Arab dengan cepat, jadi kami bisa lebih memahami agama dan mengajarkannya pada anda. Kami akan mengembalikan anda kepada Islam."
Putra Mahkota Mohammed bin Jayed menanyakan sebabnya, yang dijawab Ahmed dengan tegas bahwa Islam adalah mengenai kedamaian. Tidak seperti yang terjadi di Timur Tengah sekarang ini.Â
"Kalian telah melupakan kedamaian dan bagaimana cara memaafkan. Islam yang bukan Islam sejati telah menyebar di antara kalian," sindir Abiy Ahmed.Â
Muslim Ethiopia mencapai 40% dari populasi negara itu. Jumlahnya melebihi penduduk di UAE, Qatar, Arab Saudi dan Kuwait. Ethiopia adalah negara terbesar kedua di Afrika dengan jumlah penduduk 108 jiwa.
Perdana Menteri Abiy Ahmed dilahirkan dari seorang ayah beragama Islam dan ibu beragama kristen.  Abiy Ahmed yang baru berusia 41 tahun ini telah banyak dipuji masyarakat karena berhasil melaksanakan reformasi politik. Misalnya melepas tahanan politik, dan  menandatangani kesepakatan damai  dengan Eritrea, tetangga Ethiopia sebelah utara.
Kedatangannya ke Amerika Serikat justru disambut oleh Wakil Presiden Amerika Serikat, Mike Pence. Dalam pertemuan mereka berdua, Mike memuji  Ahmed karena melakukan reformasi bersejarah di negaranya.  Menurut Gedung Putih, Ahmed dianggap meningkatkan penghormatan Hak Asasi manusia, memperbaiki lingkungan bisnis dan membuat perdamaian dengan Eritrea.