Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Ketika Industri Makanan Dalam Negeri Menjadi Primadona Ekspor

30 Juli 2018   04:49 Diperbarui: 30 Juli 2018   07:54 1002
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selama ini saya 'under estimate' terhadap ekspor Indonesia.  Bagaimana tidak, kita selalu dalam keadaan defisit karena impor jauh lebih besar dibandingkan dengan ekspor. Saya pikir, apa yang bisa dibanggakan dari produk Indonesia karena produk luar negeri lebih bagus dari segi kualitas dan kuantitas.

Namun pandangan saya berubah ketika menghadiri forum Bakohumas yang diselenggarakan Kementrian Perindustrian, Kamis 26 Juli 2018. Dalam acara tersebut, Kemenperin memaparkan potensi industri makanan dan minuman  dalam negeri yang sedang mengacu ke industri 4.0

Forum diskusi ini membuka mata saya terhadap potensi industri makanan dalam negeri untuk meningkatkan perekonomian Indonesia. Ternyata, ekspor makanan-makanan produksi Indonesia telah merambah ke berbagai negara. 

 Bahkan produk makanan yang biasa kita temui sehari-hari sudah dikenal hingga lebih dari 50 negara. Wow, ini berarti ekspor makanan dan minuman memberi pendapatan yang cukup tinggi kepada negara. Tak salah jika saya memprediksi bahwa industri makanan bisa menjadi primadona ekspor Indonesia dalam waktu dekat.

Forum diskusi Bakohumas Kemenperi (dok pri)
Forum diskusi Bakohumas Kemenperi (dok pri)
Dengan tema "Peluang dan Tantangan Industri Makanan dan Minuman di era industri 4.0, hadir beberapa narasumber yang ahli di bidangnya. Antara lain; Rosarita  Niken Widiastuti (Dirjen IKP Kominfo), Abdul Rochim (Direktur Industri Makanan dan bahan penyegar), serta Gati wibawaningsih (Dirjen IKM dari Kemenperin).

Niken menyampaikan harapan Presiden Jokowi,"Rakyat jangan sampai menunggu informasi dari Pemerintah.".

Oleh sebab itu Bakohumas harus menjalankan perannya menyampaikan informasi yang benar kepada masyarakat. Infromasi tersebut mencakup apa yang telah, sedang dan akan dilakukan pemerintah dalam menjalankan program-programnya. hal ini sejalan dengan kepentingan nasional dan kepentingan global.

Menurut Niken, ada dua strategi yang harus dilaksanakan. Pertama adalah ATL (Above The Line), yaitu semua kementrian, lembaga dan daerah menyampaikan informasi melalui media arus utama seperti TV, Radio, media cetak, media online hingga media sosial. Sedangkan strategi kedua BTL (Below The Line) adalah menyampaikan informasi melalui forum diskusi, dialog publik atau konferensi pers.

Industri 4.0

Bagaimana industri makanan bisa mengarah pada industri 4.0? Ada beberapa hal yang membuat industri makanan menjadi hebat. Antara lain:

1. Mendatangkan banyak modal melalui investasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun