Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Bahaya Mengintai Pemerintahan Erdogan

3 Juli 2018   19:24 Diperbarui: 3 Juli 2018   19:27 581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Erdogan, Presiden Turki (dok. AK Parti)

Politik di negeri Ottoman memang cukup keras.  Jika tidak dikendalikan oleh pemerintahan yang kuat,  akan mudah diguncang dari dalam dan luar negeri.  Banyak pihak yang sengaja ingin merusak stabilitas Turki. 

Kemenangan Erdogan bukan berarti menjamin pemerintahannya akan berjalan mulus.  Meski kemenangan tersebut menjadikan posisi Erdogan sebagai Presiden semakin kokoh.  Dengan sistem presidensial,  memungkinkan Erdogan mengeluarkan dekrit presiden tanpa harus minta izin pada siapa pun. 

Belum sampai 10 hari dari pemilihan umum,  sudah tampak tanda tanda adanya rencana untuk merongrong pemerintahan Erdogan.  Partai oposisi masih gencar melakukan gerakan gerakan yang dapat melemahkan jalannya pemerintahan. 

Beberapa hal yang dapat membahayakan pemerintahan Erdogan adalah sbb :

Pertama,  partai oposisi memperkuat barisan di parlemen.  Mereka bergandengan tangan untuk melawan dominasi partai putih (AKP).  Pemimpin dari masing masing partai oposisi telah melakukan lobi satu sama lain. 

Parlemen Turki menyediakan 600 kursi yang sudah terbagi untuk partai partai yang memperoleh suara.  Sebagai pemenang,  AK Parti jelas memperoleh kursi terbanyak. 

CHP,  partai oposisi sisi dengan capresnya Muharrem Ince berhasil mendapatkan 30% suara. Maka jumlah kursi yang diraih CHP sekitar 135 kursi.  Sedangkan MHP memperoleh 42 kursi dan HDP 46 kursi. Belum lagi ditambah dengan partai kecil lainnya. 

Dengan menyatukan kekuatan di parlemen   partai partai tersebut bertekad untuk menjegal kebijakan kebijakan pemerintah yang sah.  Mereka tidak ingin membiarkan program program pemerintah berjalan lancar. 

Kedua,  aksi terorisme semakin meningkat.  Ada dua penyebabnya,  yaitu teroris yang semakin dendam pada kemenangan Erdogan.  Mereka tidak rela jika di bawah pemerintahan Erdogan,  Turki menjadi aman dan nyaman.  Lalu keinginan suku Kurdi mendirikan negara sendiri menjadi semakin sulit. 

Selain itu,  teroris bekerja sama dengan partai partai oposisi untuk merongrong pemerintahan yang sah.  Secara diam-diam partai partai tersebut memberikan perlindungan,  pembelaan dan subsidi dana untuk kelompok teroris. 

 Tujuan mereka menciptakan instabilitas bagi rakyat Turki.  Jika Turki dalam keadaan kacau,  maka terbuka kemungkinan untuk kembali melancarkan kudeta seperti yang terjadi di tahun 2016.  Mereka tidak akan pernah jera mencobanya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun