Keluarnya Amerika Serikat dari kesepakatan nuklir Iran memengaruhi kebijakan Uni Eropa. Â Terutama dalam hal kerja sama tentang perdagangan minyak dan gas. Beberapa negara Eropa mungkin akan menarik investasi dari Iran.
Sebenarnya, Â sejak adanya kesepakatan nuklir tahun 2015, Â investasi Uni Eropa meningkat pesat di Iran. Misalnya Perusahaan raksasa Perancis, Â French Gas and Power Grap Energy, Â menanam investasi senilai 20 Miliar Euro. Â Demikian pula perusahaan dari Jerman, Â Polish Gas Firm PGNIG and German Lender.
Namun lkeputusan Amerika Serikat yang keluar dari kesepakatan tentang nuklir  membuat mereka ragu ragu untuk melanjutkan investasi.  Keraguan ini jelas karena mereka adalah sekutu dari Amerika Serikat.  Dalam hal ini,  Perancis yang sudah menyatakan dukungan kepada Donald Trump beberapa waktu yang lalu.Â
Walau begitu,  Komisaris  Uni Eropa untuk Iklim dan Energi, Miguel Arias Canete datang ke Teheran.  Ia membicarakan beberapa kemungkinan yang terjadi dengan lima menteri Iran.  Hal terburuk adalah jika Uni Eropa terpaksa menarik semua investasi dari Iran.Â
Menurut  Bizan Zanganeh,  Menteri minyak Iran,  keluarnya Amerika Serikat dari kesepakatan tentang nuklir,  tidak akan memengaruhi ekspor minyak Iran jika Uni Eropa dapat mempertahankan investasi di sana.  Namun agaknya tipis kemungkinan hal itu terjadi.Â
Dalam cuitannya di akun Twitter @MAC_Europe, Â Miguel mengatakan bahwa investasi Uni Eropa tergantung sikap Washington. Â Jika Amerika Serikat tidak keberatan, Â maka investasi berlanjut. Â Sayangnya, Â Amerika Serikat justru hendak menggempur Iran bersama Israel.Â
Di sisi lain, Â dalam waktu dekat akan ada pertemuan antara Uni Eropa, Â Rusia dan Cina. Â Mereka juga bakal membicarakan masalah kesepakatan nuklir tersebut. Termasuk mengenai investasi yang dapat dipertahankan.Â
Cina  telah menyatakan  bahwa dia siap menggantikan Uni Eropa dan menanamkan investasi di Iran.  Hal ini sungguh menarik,  karena membuat Uni Eropa menjadi gamang.  Bagaimana pun investasi di Iran memberikan keuntungan yang tidak sedikit bagi Uni Eropa.Â
Masuknya Cina menjadi titik keseimbangan yang sangat penting. Â Cina telah menjadi raksasa ekonomi dunia. . Negara ini menjadi saingan berat yang tidak bisa diabaikan.Â
Kegamangan Uni Eropa, Â seperti juga mendapat buah simalakama. Â Jika bertahan di Iran, Â bakal berhadapan dengan Amerika Serikat. Â Sedangkan jika meninggalkan Iran, Â ada kerugian ekonomi yang harus ditanggung.Â
Padahal,  Uni Eropa  masih belum pulih dari kebangkrutan.  Hanya Jerman dan Perancis yang mampu bertahan.  Selama ini mereka sudah keberatan menanggung beban bangkrutnya sebagian besar negara negara yang menjadi anggota Uni Eropa.Â