Pukul tiga, keluarga ku sudah tertidur kembali. Saya bingung juga mau ngapain. Soalnya, sangat tanggung untuk tidur. Saya biasa menunggu subuh. Akhirnya setelah membereskan dapur, saya ke kamar, shalat tahajud, dan zikir sampai adzan subuh terdengar.Â
Saya baru terbangun pukul sepuluh pagi. Tidak apa sih, yang lain juga baru terbangun. Kehidupan di Istanbul memang baru berdenyut setelah pukul sepuluh.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!