Tekanan terhadap Iran semakin tinggi. Amerika Serikat dan Israel memperlihatkan nafsunya untuk segera menyerang Iran. Dalam beberapa hari terakhir dua negara ini telah mempublikasikan keinginannya.Â
Amerika Serikat tampak akan menarik diri dari kesepakatan tahun 2015 Â tentang program nuklir Iran. Jika benar, maka berarti Amerika Serikat tengah bersiap siap untuk menyerang Iran. Padahal dalam kesepakatan itu juga melibatkan Rusia, Cina, Â Inggris dan Perancis.Â
Kilas balik tentang kesepakatan itu,  dimana Iran mendapatkan sanksi ekonomi  tahun 2012 terkait program nuklir yang dituduh digunakan untuk senjata. Sanksi itu membuat perekonomian Iran jatuh.  Produksi minyak mentah  Iran yang semula 2,5 juta barel dipotong menjadi satu juta barel.Â
Iran akhirnya mengalah dengan mengizinkan penyidik nuklir PBB memeriksa wilayahnya. Â Walaupun ternyata tak ada bukti penggunaan senjata nuklir. Iran menggunakan nuklir untuk sumber daya listrik dan kepentingan rakyat lainnya.Â
Pada tahun 2015 sanksi itu dicabut. Iran bisa bernafas kembali. Perekonomian Iran meningkat pesat. Sebab Iran memang mengandalkan sektor minyak dan gas untuk pemasukan utama.Â
60% pendapatan Iran berasal dari sektor minyak dan gas. Sedangkan sisanya dari produk pertanian dan wisata. Namun baru tiga tahun, Â Amerika Serikat sudah menjilat ludah.Â
Israel memang semakin mendesak Amerika Serikat untuk segera menyerang Iran. Alasannya Iran adalah ancaman utama bagi Israel. Â Iran bisa menyerang Israel dengan senjata nuklir.Â
Jelas alasan tersebut hanya mengada ada dan sengaja dicari cari. Alasan sebenarnya adalah Israel ingin segera merebut sumber minyak dan gas Iran serta jalur distribusi nya. Selama ini Israel mengimpor gas dari negara lain.Â
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu telah menegaskan bahwa serangan ke Israel tinggal menunggu waktu yang tepat. Menurut dia, Â Israel akan menghentikan Iran dalam langkah pertama sehingga Iran tidak berkutik. Israel yakin Iran tidak akan sempat menggunakan senjata nuklirnya.Â
Donald Trump tidak bergeming dengan rencana membantu Israel walau mendapat tentangan dari kongres. Sejauh ini beberapa kelompok masyarakat telah mengadakan demonstrasi ke jalan untuk memprotes rencana penyerangan ke Iran. Trump tidak peduli kecuali segera mewujudkan keinginan Israel.Â
Rusia dan Cina belum menunjukkan reaksi terhadap rencana ini. Sedangkan Inggris dan Perancis bisa dipastikan mendukung Amerika Serikat dan Israel, termasuk Arab Saudi. Mereka memiliki kepentingan yang sama terkait minyak dan gas.Â