Kemarin, Senin 16 April, rakyat Suriah berbondong-bondong turun ke jalan-jalan di Damaskus dan Horms. Mereka menentang invasi Amerika Serikat dan kedua sekutunya Inggris dan Perancis. Rakyat Suriah menghendaki agar mereka segera hengkang dari bumi Suriah. Mereka tidak ingin lagi negeri itu dijadikan korban keserakahan negara-negara Barat.
Selain menentang invasi Barat, rakyat Suriah menyatakan dukungan mereka terhadap sang Presiden Bashar Al Assad. Mereka menunjukkan kecintaan terhadap pemimpin Suriah tersebut dengan mengacungkan gambar-gambar Assad sepanjang jalan dan mengelu-elukan namanya. Bagi mereka, pemerintah Assad berhasil menggagalkan upaya sekutu menghancurkan Damaskus.
Hanya televisi lokal dan media-media independen yang mengabarkan fakta-fakta di balik propaganda media-media Barat. dan para pengamat independen berusaha menyebarkannya melalui media sosial agar masyarakat internasional tidak buta dengan perilaku Amerika Serikat dan sekutunya yang menghalalkan segala cara untuk menguasai dunia.
Sedangkan Inggris dan Perancis masih menghendaki agar invasi tersebut dilanjutkan hingga Assad menyerah atau dijatuhkan. Namun, apabila Amerika Serikat benar-benar tidak mau mengikuti ajakan kedua sekutunya, maka Inggris dan Perancis tidak bisa memaksakan keinginannya. Masalahnya, Trump juga menghadapi tentangan dari kongres yang tidak menyetujui serangan tersebut.
Gelombang protes juga mewarnai negara-negara lain, tidak terkecuali di Perancis dan Inggris yang menjadi pendukung Amerika Serikat. Demonstrasi itu bukan hanya diikuti oleh kaum muslim, tetapi juga warga yang cinta damai. Di Timur Tengah, hampir di setiap negara, masyarakat turun ke jalan menentang invasi sekutu di Suriah.
Sebagai contoh adalah negara-negara yang sudah menjadi korban kebiadaban tentara sekutu seperti Irak dan Palestina. Masyarakat Irak, terutama di kota Basra juga memenuhi jalan-jalan dengan membawa bendera Irak dan Suriah. Sementara pemuda-pemuda Palestina melakukan pawai dengan membawa spanduk-spanduk untuk mengecam sekutu.
Pemerintah-pemerintah zionis hanya bisa dilawan oleh rakyatnya sendiri. Karena itu sangat penting bagi media-media independen, para pemerhati politik independen untuk mengabarkan fakta yang terjadi dalam konflik-konflik Timur Tengah. Bukan dengan tidak fokusnya pemerintah untuk membangun dalam negeri, malah membuat negara itu semakin surut perekonomiannya.