Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

MCA, Saracen, dan Media Penyebar Hoax di Turki

1 Maret 2018   20:39 Diperbarui: 1 Maret 2018   20:42 1124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
media penyebar berita hoax di Turki (dok.Gokhan Kahrahman)

Ada beberapa pihak yang menginginkan kejatuhan Erdogan. Pertama adalah Amerika Serikat yang sangat berkepentingan untuk menguasai Timur Tengah dan merampok sumber daya alam yang ada, khususnya minyak. Kedua adalah partai oposisi yang masih berusaha mempertahankan kebijakan sekuler untuk Turki. Ketiga adalah suku Kurdi yang ingin mendirikan negara tersendiri. Ketiga kelompok ini bisa bekerja sendiri-sendiri dan juga bekerjasama dengan perjanjian yang telah disepakati.

Pemerintahan pimpinan Erdogan, tidak hanya menghadapi berita-berita hoax yang disebarkan secara masif di media sosial. Namun juga media-media mainstream, media cetak dan media televisi yang sudah dikuasai oleh pihak-pihak yang ingin menjatuhkan pemerintahan saat ini. Masyarakat Turki masih senang membaca media online dan cetak, sehingga dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok tersebut.

Misalnya dalam operasi Olive Branch yang sedang dilancarkan pasukan Turki di Afrin. Pihak-pihak tersebut membolak-balikkan fakta agar pasukan Turki dinilai sebagai penjahat perang. Selain itu mereka berusaha mengadu domba antara tentara Turki dengan penduduk asli yang ingin terlepas dari pengaruh pemberontak.

Baru-baru ini, media setempat yang dikuasai kelompok-kelompok tersebut menyebarkan berita hoax bahwa pasukan Turki membunuh wanita dan anak-anak. di sisi lain, ada laki-laki penduduk Afrin yang dikabarkan telah memerkosa anak gadis Turki yang tinggal di perbatasan. Berita-berita ini sempat membuat masyarakat bergejolak. Para penghasut tersebut mengajak mereka berdemonstrasi ke jalan-jalan.

Sebagaimana kelompok-kelompok tersebut menjalankan penyebaran berita-berita hoax secara terstruktur, maka pemerintah Turki juga berusaha mengkonter berita-berita hoax tersebut dengan pemberitaan yang tak kalah gencar. Mereka menyajikan bukti-bukti bahwa berita-berita tersebut tidak benar dan hanya menguntungkan pihak tertentu.

Mengantisipasi keberadaan organisasi penyebar berita-berita hoax adalah lebih baik. Mereka tidak akan berhenti meski berulangkali tertangkap. Selama ada orang-orang yang berani membayar dengan harga tinggi, selalu ada orang yang lemah iman untuk mengkhianati negerinya sendiri. Orang-orang seperti itu sudah ada sejak zaman dahulu kala karena setan tak pernah berhenti bekerja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun