Masalahnya, sekarang yang memimpin Amerika Serikat adalah Donald Trump yang telah memenangkan pemilihan presiden tahun lalu. Donald Trump menganggap bahwa mencabut embargo ekonomi terhadap Iran adalah suatu kesalahan. Apalagi pada saat sekarang, dimana menguasai seluruh Timur Tengah adalah target dan suatu keharusan bagi negara adidaya tersebut.
Mengguncang Iran adalah sasaran dan agenda yang sudah tersusun antara Amerika Serikat, Israel dan Arab Saudi. Ini adalah bagian dari grand design mereka untuk menguasai Timur Tengah.  Sebelumnya mereka berhasil menghancur leburkan  Yaman,  karena negara ini merupakan jalur minyak Iran yang dijual ke luar negeri.
Setelah Yaman morat marit, Amerika Serikat, Israel dan Arab Saudi berusaha  menyerang Qatar dan memaksakan embargo. Beruntung Qatar bisa bertahan karena memilliki perekonomian paling kuat di jazirah Arab dan juga mendapatkan dukungan dari Turki. Namun kemudian Amerika Serikat dan Israel  memusatkan penindasannya kepada Palestina.
Posisi Palestina yang lemah memudahkan Amerika Serikat dan Israel untuk melaksanakan rencananya menjadikan Al Quds sebagai ibukota Israel meski sampais ekarang masih ditentang oleh banyak negara. Kini negara-negara zionis tersebut menjalankan rencana untuk meruntuhkan kekuatan Iran dengan memecah belah rakyatnya.
Ulah Amerika Serikat dan sekutunya tentu membuat negara-negara Timur Tengah lainnya harus meningkatkan kewaspadaan. Terutama negara-negara yang memang menunjukkan antipati terhadap Amerika Serikat dan Israel. Negara-negara zionis ini sangat pandai memecah belah melalui isu korupsi, ras dan agama. Mereka memanfaatkan situs jejaring sosial. Â
Beberapa tahun yang lalu, Amerika Serikat berhasil menggulingkan pemerintahan Mesir dengan menyebarkan semangat pemberontakan melalui facebook.Â
Pemerintah Mesir yang sekarang, Al Sisi telah mendapatkan dukungan Amerika Serikat untuk mempertahankan kekuasaannya. Tak heran jika Al Sisi mendukung Amerika Serikat dan Israel untuk mencaplok Al Quds.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H