Apa rahasia atlet untuk menjadi juara? Seorang atlet seperti Ryuji Utomo, yang baru-baru ini meraih medali perunggu tentu saja mempunyai kiat-kiat tersendiri. Â Pertama, tentu saja latihan dengan disiplin ketat. Jadual latihan harus dipatuhi. Kedua, harus cukup istirahat. Â Kalau waktunya istirahat, jangan digunakan untuk hal lain. Ketiga, asupan nutrisi harus mencukupi. Demikian dituturkan oleh Ryuji pada acara Nangkring bersama Geliga.
Menurut Ryuji, kalau mau hidup sehat tidak hanya rajin olahraga. Perhatikan juga jam istirahat. Sebaiknya tidur 8 jam sehari dan  jangan tidur terlalu larut. Olahraga yg baik adalah rutin dan sesuai kemampuan. Pola makanan juga diperhatikan, makan secara teratur dengan nutrisi dan serat yang cukup. Dia sendiri harus menghindari makanan seperti gorengan. Semua sama pentingnya, maka harus terjadi keseimbangan.
Di samping itu, Ryuji punya andalan dengan menggunakan therapy air es untuk mengurangi lelah. Sedangkan untuk mengatasi rasa nyeri otot atau pun cidera, Ryuji menggunakan obat-obatan terpercaya. Â Ryuji pernah mengalami cidera pada event di Misalnya balsam dan krim Geliga. Krim Geliga khusus untuk nyeri otot, sangat membantu ketika kita lelah berolahraga.
Bagaimana dengan saya?
Sebenarnya saya juga hobi olahraga lho, sejak kecil hingga sekarang. hanya saja terjadi penyesuaian seiring dengan pertambahan usia. Sewaktu masih duduk di tingkatan Sekolah Dasar, olahraga andalan saya adalah lari. Saya termasuk anak perempuan yang mampu berlari cepat, sprint. Â Mungkin karena tubuh saya yang masih kurus.
Setelah SMP, saya mulai tertarik pada olahraga beladiri. Di sekolah memang ada kegiatan ekstra kurikuler dengan pilihan salahsatunya adalah karate. Maka saya belajar karate sepulang sekolah. Karate ternyata menyatu dengan karakter saya yang tomboy. Saya merasa karate membuat saya lebih kuat dan percaya diri.Â
Namun di samping karate, saya juga suka ikut kegiatan pecinta alam dan hiking. Apa nggak capek dengan kegiatan-kegiatan itu? tentu capek. Tapi yang namanya hobi, tetap saja dijalani. Untuk mengurangi rasa capek itu, biasanya ibu saya menyediakan param dan koyo. Kadangkala membuatkan param tradisional dari nasi dan garam untuk mengurangi pegal-pegal di kaki.
Tapi itu di masa lalu. Sekarang ada cara yang lebih praktis. Â Sekarang saya suka menggunakan balsem utnuk mengurangi pegal-pegal dan nyeri di bagian tubuh tertentu akibat tingginya aktivitas. Nah, kebetulan ada balsem Geliga. Apa enaknya pakai balsem Geliga? Tahu nggak, kalau terlalu capek, maka jadinya saya malah susah tidur. Akibatnya saya tidak bisa beristirahat. Â Besoknya saya semakin merasa capekd an tidak fit.
Maka sebelum tidur, saya balurkan balsem Geliga di bagian-bagian tubuh yang dirasakan nyeri. Misalnya punggung, pinggang, atau betis. Sedangkan kalau ada otot yang terasa nyeri, saya gunakan krim Geliga. Setelah dibalur, mulailah kehangatan menjalar di daerah yang terasa sakit. Balsem yang meresap, menghilangkan rasa nyeri dan memberi kehangatan. Saya jadi terbuai dan akhirnya tertidur.
Esok harinya, ketika terbangun dari tidur saya merasa segar kembali. Â Saya kembali fit untuk menjalani aktivitas sehari-hari. Geliga sungguh mendukung eksistensi saya selama ini.
Krim Geliga