Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Kisah Al Hasan Abdullah, Lelaki Miskin Ghana yang Diberangkatkan Haji Pemerintah Turki

24 Agustus 2017   14:06 Diperbarui: 27 Agustus 2017   13:39 2825
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Al Hasan Abdullah adalah seorang lelaki miskin dari Ghana, negara di Afrika yang juga menjadi salah satu negara yang sangat miskin. Ia menjadi terkenal sebagai pria beruntung yang mendapatkan kesempatan menunaikan ibadah haji tahun ini dari Pemerintah Turki. Sebagai seorang muslim, Abdullah merasa sangat berbahagia.

Pergi ke tanah suci untuk menunaikan ibadah haji adalah impian dan harapan setiap muslim, meski pun dia miskin. Begitu pula dengan Abdullah yang tinggal di sebuah gubuk. Namun segala hal menjadi mungkin dengan kekuasaan Allah SWT jika kita tetap istiqomah di jalanNya. Demikian yang dialami oleh Abdullah, mimpinya terwujud dengan bantuan Pemerintah Turki.

Drone
Sudah menjadi takdir pula jika ada drone yang 'nyasar' ke halaman rumah Abdullah. Lelaki itu tak pernah melihat drone. Ia merasa takjub dengan benda kecil yang bisa terbang itu. Benda itu dipandanginya dengan seksama. Lalu keluarlah ucapan yang mengharukan dari bibir Abdullah yang kemudian terekam dan disebarluaskan.

"Dapatkan benda ini menjadi lebih besar dan membawaku naik haji ke Baitullah?" tanyanya polos.

Rekaman itu menjadi viral di berbagai media sosial. Terutama setelah karyawan media TRT World yang memiliki drone, menyebarkannnya melalui twitter. Ia mengunggah rekaman foto dan ucapan Abdullah. Berkat tweet tersebut, banyak orang menjadi tahu dan tergugah untuk memberikan bantuan.

"Kemudian orang-orang mulai mencari cara bagaimana menyalurkan bantuan kepada Abdullah. Hingga akhirnya seorang perwira polisi Turki yang bertugas di kedutaan Turki di Ghana menghubungi saya," cerita Cihad Gokdemir, Wakil Ketua Badan Amal Turki. 

Sebenarnyalah kalimat yang diucapkan itu adalah ungkapan kerinduan Abdullah untuk dapat menunaikan rukun Islam yang kelima, yang selama ini hanya menjadi mimpi karena ia sangat miskin. Siapa sangka rekaman itu pun dilihat oleh Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu. Sang Menteri sangat terharu. Ia tergugah untuk memanggil Abdullah ke Istanbul.

Abdullah kemudian dibawa ke Istanbul. Pemerintah Turki yang menanggung semua kebutuhan dan biayanya. Pemerintah Turki menyiapkan segala keperluannya untuk berangkat haji. Setelah tinggal beberapa lama di Istanbul, Abdullah kemudian diterbangkan ke Tanah Suci Mekah untuk menunaikan ibadah haji.

Tak terkirakan betapa bahagianya Abdullah mendapatkan kesempatan menunaikan ibadah haji. Ia mengungkapkan perasaannya pada media lokal, Anadolu agency, bahwa ia sangatsenang berada di Istanbul. Abdullah mensyukurinya sebagai karunia Allah SWT yang tak terhingga kepadanya melalui pemerintah Turki.

"Saya bersyukur kepada Allah. Saya mendoakan siapa saja yang telah membantu mewujudkan impian saya. Bantuan pemerintah Turki sangat berharga bagi saya dan saya yakin hal ini meningkatkan rasa persahabatan dan persaudaraan antara umat Islam," tutur Abdullah. Ia sangat berterima kasih kepada pemerintah dan rakyat Turki yang memberi perhatian pada dirinya.

Sekarang ini, Abdullah dikabarkan telah berada di Tanah Suci Mekah. Ia diberangkatkan bersama rombongan jamaah haji dari Turki melalui bandara Ataturk Havalimani. Sebagaimana jamaah yang lain, Abdullah mengikuti semua ketentuan dan ritual yang harus dilakukan selama menunaikan ibadah haji. Nantinya, setelah ibadah haji selesai dilaksanakan, Abdullah kembali ke Istanbul, baru kemudian dikembalikan ke rumahnya di Ghana.

Dalam hal ini, kita patut mengapresiasi Pemerintah Turki yang telah banyak membantu masyarakat dari negara lain, khususnya yang berpenduduk muslim. Komitmen pemerintah Turki sangat jelas, menolong saudara-saudara muslim yang membutuhkan di seluruh dunia.

Contoh yang real adalah bagaimana pemerintah Turki memperlakukan para pengungsi Suriah. Mereka tidak hanya mendapat perlindungan, rumah penampungan dan makanan. Bahkan pemerintah Turki memberikan fasilitas bagi para pengungsi yang ingin pulang kampung dalam rangka menyambut hari raya Idul Adha.

Abdullah di halaman Blue Mosque, Istanbul (dok.Sabah)
Abdullah di halaman Blue Mosque, Istanbul (dok.Sabah)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun