Betapa kita dibuat penat dan muak oleh tingkah laku politikus yang mencerminkan tipisnya nasionalisme mereka. Kita menjadi pesimis, akankah NKRI bisa bertahan pada masa mendatang. Apalagi dimana-mana ada saja pertikaian dan kekerasan yang bisa menjadi penyebab munculnya disintegrasi bangsa. Apakah persatuan dan kesatuan begitu sulit dijaga?
Namun kekuatiran saya menjadi pupus manakala menyaksikan masyarakat Pangalengan yang begitu antusias mengikuti upacara peringatan kemerdekaan Republik Indonesia ke 72 di tengah perkebunan teh Malabar. Mereka datang berduyun-duyun dengan semangat dan riang gembira Saya takjub melihat orang-orang yang mengalir datang dari semua arah.Â
Saya terharu melihat mereka. Ah, ternyata gema NKRI masih kuat di wilayah ini. Hanya dengan upacara kemerdekaan saja mereka mampu menyatu dan menunjukkan kecintaan mereka terhadap tanah air Indonesia. Kebanggaan dimulai dari hal-hal yang sederhana, dari tempat yang mereka pijak dan udara yang mereka hirup.
Setelah upacara pengibaran bendera, dilanjutkan dengan devile, atraksi drum band dari para pelajar SMK Pangalengan. Atraksi ini memang tidak semegah dan sehebat marching band sekolah di kota-kota besar. Tetapi masyarakat sudah sangat senang menyaksikannya. Apalagi setelah itu ada pawai yang terdiri dari kendaraan-kendaraan unik, kreasi masyarakat dari perwakilan setiap RW.
Dari sinilah saya dan teman-teman menyadari hakikat dari keberagaman dalam sebuah negara seperti Indonesia. tak salah jika Kompasiana mengajak kami merayakan kemerdekaan Indonesia dalam Keberagaman. Cinta tanah air Indonesia tidak akan terwujud jika kita tidak menghargai keberagaman di antara kita sebagai warga negara Indonesia.
Kiprah BUMN
Upacara kemerdekaan RI ke 72 di lapangan perkebunan Malabar ini adalah terselenggara atas kerjasama beberapa BUMN antara lain; Â Bank Mandiri, PT Bio Farma, PTPN VIII dan Perum Jasa Tirta II. Â Direktur Utama Bank Mandiri, Kartika Wirjoatmojo bertindak selaku Inspektur Upacara. Hadir pula Deputi Kementrian BUMN, Wahyu Kuncoro.
Dalam kesempatan itu, diberikan bantuan beasiswa kepada sejumlah pelajar berprestasi. Selain pemberian setifikat kepada 27 pelajar SMA/SMK se-Jawa Barat yang telah mengikuti program 'Siswa Mengenal Nusantara' di Bangka Belitung. Â Mereka mempelajari budaya dan keindahan di negeri Laskar Pelangi. Wahyu Kuncoro, Deputi Kementrian BUMN yang menyerahkan sertifikat tersebut.