Sudah lama tak menonton film Perancis, ternyata ada penyegaran yang cukup signifikan. Dahulu, film-film Perancis didominasi oleh film-film drama. Kali ini Perancis membuat film komedi yang diramu dengan action. Â Danny Boon, yang menjadi sutradara sekaligus pemeran utama pria ini berhasilkan menyajikan sesuatu yang layak untuk ditonton. R.A.I.D Special Unit (RAID Dingue) berhasil membuat penonton terbahak-bahak sejak awal hingga akhir.
Tidak tanggung-tanggung, Gala Premier Raid dibuka di CGV Grand Indonesia, di Cinema dua, yang memiliki layar cekung dan berkapasitas penontong sekitar 500 orang. Hadir dalam pembukaan tersebut adalah perwakilan dari Institut Francais Indonesia (IFI) yaitu Isabelle Giordana, Presiden Uni France, sebuah badan resmi di bawah Kementrian Kebudayaan Perancis untuk industri sinema. Hadir pula Christophe Tard'eu, Presiden CNC (Centre National Du Cinema et de L'image Animee}, badan resmi Perancis dalam produksi dan promosi seni audiovisual dan sinematik. Mereka menyatakan kebanggannya bisa menghadirkan film ini di Indonesia.Â
Hal yang menarik adalah pemutaran kata sambutan dari Danny Boon  yang ditujukan kepada seluruh penonton di Indonesia. Ia menyampaikan permohonan maaf karena tidak bisa menyertai pemutaran perdana film RAID ini. Namun Danny Boon sangat  berharap  bahwa pada suatu saat ia bisa mengunjungi Indonesia dalam kesempatan berikutnya, atau jika kelak ada karya  film berikutnya.
Danny Boon adalah aktor kawakan yang tak perlu diragukan lagi kredibilitasnya di seantero Eropa. Ia pernah turut membintangi film Asterik dan Obelix (God Save Britania) sebagai Tetedepiaf. Sedangkan pemeran utama, Alice Pol telah menunjukkan kehebatan aktingnya  dalam film A Perfect Plan (2012), berpasangan dengan Yvan Attal yang sempat bermain dalam film-film Hollywood seperti Munich (2005), Rush Hour 3 (2007) dan The Interpreter (2005)
RAID
Film ini mengisahkan tentang seorang perempuan tomboy yang sangat terobsesi menjadi salah satu personel RAID, unit spesial khusus anti teroris dalam kesatuan kepolisian. Â Johanna Pasquali (Alice Pol) memang mempunyai kemampuan fisik seperti laki-laki. Ia sangat rajin melatih kebugarannya dengan latihan-latihan berat. Sayangya Johanna ini sangat ceroboh, setiap apa yang dilakukannya justru mendatangkan masalah.
Kepolisian sebetulnya tidak ingin merekrut Johanna, tapi apa daya ayah Johanna adalah seorang Menteri. Jacques Pasquali adalah Menteri Dalam Negeri yang kesulitan mengendalikan putri satu-satunya ini setelah istrinya meninggal dunia. Â Obsesi Johanna bergabung dengan RAID membuat dia cemas, lalu bekerja sama dengan kepala unit RAID agar Johanna dibuat bosan dengan tugas-tugas yang tidak berarti. Rencana itu tidak berjalan mulus, justru yang terjadi adalah sebaliknya.
Di sisi lain, Eugene Froissard, elite senior dalam unit RAID adalah seorang pembenci wanita. Kegagalannya berumah tangga membuat ia menjauhi wanita dan selalu memandang buruk keberadaan wanita di dekatnya. Apalagi untuk unit yang dipimpinnya, tak layak dimasuki wanita karena membutuhkan kesigapan para pria. Gene juga berusaha agar Johanna bisa dikeluarkan dari pasukan khusus tersebut.
Namun segala sesuatu berjalan di luar rencana. Johanna justru masuk ke unit RAID akibat kesalahpahaman sang ayah dengan Kepala unit RAID. Bahkan Johanna menjadi partner Gene karena rekannya terluka. Tanpa diduga, terjalin hubungan yang tidak biasa antara bawahan dan atasan. Johanna yang baru diputuskan oleh tunangannya malah menjadi dekat dengan Gene. Akhirnya Gene pun tak bisa mengelak kebutuhannya akan wanita.
Sepanjang film, penuh dengan adegan-adegan konyol akibat ulah Johanna. Dia selalu membuat teman-teman di kepolisian merasa kesal karena kecerobohannya. Banyak benda dan aset kepolisian yang rusak karena Johanna. Â Belum lagi perusakan barang bukti di TKP akibat Johanna menyerobot untuk menangani suatu kasus. Kalau bukan ayahnya seorang menteri, maka dia sudah dikeluarkan secepatnya.
Di akhir cerita, Johanna justru menjadi pahlawan karena berhasil menyelamatkan tamu-tamu negara dari ancaman bahaya teroris yang menyebut diri mereka sebagai kelompok The Leopard. Johanna mendapatkan penghargaan dari negara. Sayangnya sifat canggung dan cerobohnya belum juga hilang. Â Walau begitu Gene sudah memakluminya, dan tetap menjadi pendampingnya.