Geliat Cilegon sebagai kota industri tak pernah berhenti. Terutama karena Pemerintah Daerah Cilegon sangat memperhatikan keadaan wilayah yang berada di bawah pengayomannya. Boleh dikatakan, industri hanya sebuah pemicu, selanjutnya adalah bagaimana Pemda Cilegon memanfaatkan hal itu untuk mengembangkan perekonomian masyarakat. Beruntung Cilegon memiliki pemerintahan yang selalu tanggap akan daerah yang menjadi tanggung-jawabnya, dan berusaha maksimal menyejahterakan rakyatnya.
Walikota Cilegon, Tubagus Iman Ariyadi MSi memang bukan orang yang senang berpangku tangan. Dia selalu melihat apa yang kurang dan apa yang belum dilakukan untuk kebaikan masyarakat. Belajar dari ayahnya, Wali Sepuh (walikota yang terdahulu), Iman Ariyadi menjadikan rakyat Cilegon sebagai prioritas utama pembangunan. Dan dia menilai, pertumbuhan ekonomi masyarakat dapat ditingkatkan secara signifikan dengan membangun inrastruktur yang memadai dan mendukung aktivitas ekonomi di wilayah Cilegon.
"Pembangunan Lingkar Utara akan dimulai pada tahun 2017," tegas Walikota pada kesempatan berbuka puasa di Masjid Raoudatul Jannah, Cilentrang.
Jalan lingkar utara yang akan dimulai ini melintasi empat kecamatan, termasuk Cilentrang. Iman Ariyadi berharap bahwa pembangunan Lingkar Utara mampu mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat di sekitar Purwarkarta dengan pesat. Jalan ini menjadi akses keluar masuknya hasil perkebunan/pertanian dan juga hasil industri keluar wilayah Cilegon. Selain Lingkar Utara, jalan-jalan lain yang mendukung ke arah Lingkar Utara juga diperbaiki untuk mempermudah akses kepada masyarakat.
Selain Lingkar Utara, Pemda Cilegon juga merencanakan renovasi pasar-pasar tradisional. Memang selama ini, pasar-pasar tradisional yang ada tampak semrawut dan tidak teratur. Banyak pedagang-pedagang yang masih belum mengerti akan ketertiban sehingga sering memenuhi badan jalan dan menimbulkan kemacetan. Pasar sebagai pusat berputarnya roda perekonomian masyarakat memerlukan pembenahan sebaik-baiknya untuk mencerminkan citra Cilegon sebagai kota industri yang tertata apik.
Walikota Cilegon Tubagus Iman Ariyadi menjelaskan, tahun ini juga telah dimulai pembangunan sebuah pelabuhan baru di luar pelabuhan Merak yang sudah padat lalu lintasnya. Pelabuhan ini dimaksudkan untuk pengangkutan hasil pertanian dan industri dari Cilegon. Dengan adanya pelabuhan ini, Cilegon tidak perlu  bergantung pada pelabuhan Merak.  Di sisi lain, tanggung jawab moral juga dijalankan dengan menggusur wilayah yang dianggap sebagai 'daerah remang-remang' dimana marak terjadi prostitusi. Daerah-daerah itu akan dibersihkan karena telah merisaukan masyarakat. Sebagaimana diketahui, masyarakat Cilegon cenderung religius, prostitusi jelas tidak boleh berada di daerah itu. Meski lokasi prostitusi itu mendapat 'beking' dari oknum aparat keamanan, Iman tidak pantang mundur.
"Saya sudah membicarakan hal ini dengan lembaga terkait," kata Iman Ariyadi.
Tubagus Iman Ariyadi memang baru dilantik pada bulan Februari yang lalu. Namun sebenarnya ia memangku jabatan itu untuk kedua kalinya. Masyarakat mempercayakan Iman Ariyadi sebagai pemimpinnya. Terbukti dalam periode pertama, Iman mampu membawa Cilegon menjadi kota yang lebih baik dari sebelumnya. Iman membawa kemajuan yang sangat berarti bagi Cilegon. Selain itu ia dikenal dari keluarga yang selalu dekat dengan rakyat, yaitu Wali Sepuh yang sampai saat ini masih aktif mengunjungi masyarakat Cilegon.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H