Mau mencari sesuatu yang berbeda? datanglah ke Pomelotel, sebuah hotel bintang tiga yang berdiri di kawasan hijau, jalan Dukuh Patra no 28, Jakarta Selatan. Â Hotel ini menawarkan sesuatu yang unik kepada para pengunjung, misalnya makanan-makanan yang disajikan di Pomelo Cafe yang terletak di lantai dasar hotel. Berbagai menu makanan tersedia di sana, utamanya adalah masakan Indonesia. Dan pada saat-saat tertentu Pomelo cafe menciptakan menu baru yang sangat kreatif.Â
Seminggu yang lalu, yaitu pada tanggal 14 Mei 2016, saya dan teman-teman  kompasianers berkesempatan hadir dalam acara Visit Pomelotel. Selain meninjau berbagai fasilitas hotel, acara spesial adalah memperkenalkan  makanan jenis terbaru hasil kreasi dari Chef Pomelotel. Mereka menyebutnya Crazy Food.  Tentu sebutan Crazy Food mengundang tanda tanya dan rasa penasaran. kompasianers. Seperti apa sih makanan yang terbilang 'gila' itu?
Berhubung ini launching menu terbaru, Kami adalah pengunjung pertama yang melihat penampakan masakan-masakan itu. Â Ya, kami menjadi orang-orang pertama yang mencicipi makanan-makanan tersebut. Tujuh jenis makanan ala Indonesia tersaji secara menarik di atas sebuah meja. Kami sangat antusias melihatnya, apalagi untuk menyantapnya. Â Penampakan tujuh jenis masakan itu saja telah membuat kami 'gila' tanpa disadari.
wp-20160514-027-1-573ece1063afbdc8082e146d.jpg
Sesuai dengan sebutannya, Crazy Food,  menu baru yang diperkenalkan kali ini bukan hanya menarik  dipandang mata, tetapi juga diberi nama yang unik. Misalnya, Gurame Sableng. Makanan ini jadi mengingatkan kita akan Novel dan film Wiro Sableng yang dahulu sangat terkenal. Saya kurang tahu pasti apakah Wiro Sableng suka makan ikan Gurame.  Yang jelas, setelah saya memakannya, daging ikan yang digoreng tepung ini terasa renyah dan nikmat. Apalagi dicocol sambalnya yang manis-manis pedas. Wow, Gurame sableng ini bisa membuat perut saya menjadi sableng.
Selain itu ada Rendang Mertua. Dinamakan Rendang Mertua, pasti kita membayangkan mertua yang lazimnya kurang ramah terhadap menantu. Karena itu sudah pasti rendangnya  terasa pedas. Terutama jika yang makan mempunyai  mertua yang galak (amit-amit deh). Namun ketika saya mencicipi rendang  tersebut, pedasnya tidak sedahsyat yang saya bayangkan. Yah, masih ditolerir lidah saya yang Njawani.Â
nasi goreng air mata (dok.pribadi)
Lalu ada nasi goreng air mata, yang konon akan membuat air mata bercucuran karena pedasnya. Â Sebagai catatan, pedas yang digunakan bukan berasal dari merica lho, memang dari cabe asli. yang pedasnya membuat mata kita menangis. Saya suka makan nasi goreng, karena itu dengan lahap saya memakannya. Pedasnya lumayan bisa menahan kantuk.
bebek kriuk (dok.pribadi)
Kemudian ada Bebek Kriuk Sambal Bawang. Wah ini gorengan bebek yang betul-betul renyah dan nikmat. Sambalnya yang membuat saya jatuh cinta. Enak banget ketika dicocol dengan daging bebek yang kemeriuk. Saya rasa, ada resep tersendiri dalam membuat sambal seenak ini, karena saya belum menemukannya di tempat lain. Masakan bebek ini bisa menjadi andalan utama Pomelo Cafe.
Kepiting soka Telor Asin (dok.pribadi)
 Beberapa makanan lain terbuat dari kepiting soka. Apa sih kepiting soka itu? Ini jenis kepiting kecil yang akan melepas cangkangnya pada usia 20 hari. Karena itu,jika mau dijadikan makanan, maka harus dimasak sebelum cangkangnya lepas. Kepiting soka adalah sejenis kepiting yang biasa dimakan bersama cangkangnya. Tiga jenis masakan kepiting soka yang ada di hadapan kami. Pertama adalah Kepiting Soka Saus Padang, Kepiting Solka Lada Hitam dan Kepiting Soka Telur Asin. Secara pribadi, saya jarang sekali makan kepiting karena tak mau bersusah payah memecah cangkangnya. Kali ini saya mendapati masakan kepiting yang tidak perlu menggunakan Tang, bisa langsung dikunyah.
Kepiting Soka Saus Padang (dok.pribadi)
wp-20160514-023-1-573ecfce51f9fd2c075573f8.jpg
 Ada dua minuman segar menjadi pelengkap hidangan siang itu, yaitu jus strawberry dan es Dawet Ayu. Kelihatannya es Dawet Ayu ini hampir sama dengan es dawet yang biasa kita minum. Ternyata ada sesuatu yang membuatnya beda. Es Dawet Ayu ini terasa segar,lezat dan gurih sekaligus. Pembedanya adalah pada santan yang menjadi kuah. Sedangkan jus strawberrynya sangat menyegarkan, sesuai dengan udara Jakarta yang sedang panas terik. Entah saya yang haus atau karena minuman itu nikmat, saya mereguknya beberapa gelas.
wp-20160514-021-1-573ed019a7afbd090857962f.jpg
es Strawberry (dok.pribadi)
Rupanya, memang sudah menjadi tradisi bagi 'ahli dapur' Pomelotel untuk menciptakan menu baru.  Sebelum ini, Pomelotel menyajikan aneka soto dari berbagai daerah. Chef Pomelotel dan timnya  mengerahkan dara kreativitasnya agar mampu menghasilkan masakan yang lezat dan nikmat, yang tidak ada pada hotel-hotel lain. Hal ini dimaksudkan agar para pengunjung atau langganan Pomelotel tidak pernah bosan dan selalu tertarik untuk kembali ke Pomelotel. Â
Dalam acara itu, Chef Pomelotel, Pak Pajer menjelaskan proses kreatif timnya.
Lihat Travel Story Selengkapnya