[caption id="attachment_421129" align="aligncenter" width="630" caption="dokumen Kompasiana"][/caption]
Hari ini, media Kompas.com merayakan ulang tahun yang ke 7. Kita, para kompasianer patutlah ikut bergembira, karena Kompas.com boleh dikatakan sebagai induk semang Kompasiana. Sebagaimana halnya dengan Kompas cetak, Kompas.com juga menjadi media yang terdepan dalam dunia internet.
Ulang tahun yang ke tujuh bukan main-main. Angka Tujuh saja merupakan angka 'keramat' dan banyak disukai orang, karena Tuhan menciptakan tujuh lapis langit dan bumi. Bagi Kompas.com tujuh tahun adalah step by step untuk menuju ke puncak kejayaan.
Apakah Kompas.com sudah berhasil sebagai media kesayangan masyarakat? Keberhasilan itu relatif. Kita tidak bisa mengatakan bahwa seluruh rakyat Indonesia menyukai Kompas.com. Tetap saja ada sebagian dari mereka yang kurang berkenan dengan berita-berita yang disajikan media ini. Terutama golongan fundamentalis atau fanatik terhadap agama tertentu. Walaupun begitu, harus diakui bahwa Kompas.com adalah acuan utama dalam membaca berita-berita yang berkualitas,
Terlepas dari prasangka buruk kaum fanatik, bagi yang mengetahui dan mengenal Kompas sejak dahulu kala, tentu akan mengatakan bahwa Kompas adalah media yang kredibel. Kompas tidak sembarangan menayangkan berita-berita tanpa sumber yang jelas. Cek and ricek selalu dilakukan untuk menjaga mutu berita agar tetap obyektif dan memenuhi kebutuhan masyarakat akan berita berdasarkan fakta sebenarnya.
Rayakan perbedaan
Sebagai media nasional, maka Kompas.com wajib menjaga persatuan dan kesatuan dalam bingkai Nusantara. NKRI adalah harga mati. Komaps.com sangat paham makna dari Bhineka Tunggal Ika yang menjadi semboyan kita. Sayangnya terjadi degradasi yang parah terhadap simbol-simbol persatuan sehingga generasi muda kurang menghayatinya. Akibatnya, banyak timbul gesekan horisontal, yang dimanfaatkan kelompok tertentu untuk memecah belah rakyat Indonesia.
Kompas.com berusaha mengingatkan kembali akan makna Bhineka Tunggal Ika dengan menjadikan ulang tahun ke 7 ini bertajuk "Rayakan Perbedaan". Perlu kesadaran bahwa perbedaan di antara kita adalah anugerah dari Allah yang Maha Kuasa, karena itu seharusnya kita bersyukur dengan merayakan perbedaan itu. Sebagai bukti keseriusan cinta akan perbedaan, Kompas.com menggandeng Jflow dan Cella Kotak untuk menciptakan lagu dengan tema tersebut.
Pada tanggal 27 April 2015, dalam acara Kompasiana Ngulik bareng Jflow dan Cella Kotak, terciptalah sebuah lagu bertema Rayakan Perbedaan. Kompasianer yang hadir turut berperan aktif dalam penciptaan lagu tersebut. Lagu itu menjadi karya bersama kompasianer dan Jflow serta Cella Kotak. Mereka memiliki hak cipta atas lagu tersebut. Sungguh hal yang menggembirakan sekaligus mengharukan.
Kompasiana
Kompasiana sebagai jurnalisme warga adalah salah satu bukti keberhasilan Kompas.com. Kompasiana menjadi media warga yang paling banyak dikunjungi oleh masyarakat. Kompasiana memiliki jumlah anggota lebih dari 200 000 orang yang tersebar di seluruh penjuru nusantara, bahkan sampai ke berbagai belahan dunia. Inilah jurnalisme warga nomor satu di Indonesia.