Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Musisi Jepang Ngamen Sambil Jual CD di Stasiun

25 April 2015   06:25 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:42 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14299264851107635985


Berbagai cara untuk mempromosikan album telah dilakukan para musisi muda Jepang,  termasuk mengamen di lokasi publik. Mereka tidak malu-malu beraksi sambil menggelar dagangan album CD bak pedagang kaki lima. Musisi-musisi muda ini juga tidak setengah-setengah menunjukkan kebolehannya, meski bukan di atas panggung atau di dalam gedung. Di stasiun-stasiun, hal ini sudah menjadi pemandangan sehari-hari.

Seperti yang dilakukan Yuka Yamada di Stasiun Shinjuku.  Dia mengamen lengkap dengan gitar dan buku catatan lagu. Yuka bernyanyi dengan penuh konsentrasi dan mengerahakan seluruh kemampuannnya. Tampak bahwa dia sangat piawai dengan alat musiknya, suaranya pun enak didengar sehingga orang-orang yang tidak terburu-buru, menyempatkan diri berhenti untuk mendengarkan ia menyanyi. Sedangkan di dekatnya, ada tumpukan CD hasil rekaman Yuka. Kalau tertarik, mereka akan membeli satu keping CD untuk didengarkan di rumah.

Sebenarnya Yuka bukan pengamen amatiran. Ia juga telah menjadi penyanyi di sebuah klub atau kafe. Video musiknya juga telah diunggah ke You Tube. Kita dapat mengenal karya-karyanya lebih jauh dengan melacak dia di You Tube itu. Bahkan Yuka telah mempunyai agen yang membantu untuk lebih dikenal oleh masyarakat Jepang.  Yuka mempunyai potensi. Kelemahannya, ia tidak mampu menguasai nada-nada tinggi.

Banyak musisi dan penyanyi seperti Yuka. Mereka mengamen di stasiun-stasiun yang ada di kota-kota Jepang, terutama stasiun besar. Namun ada pula yang nekad mengamen di stasiun kecil, walau jumlah pengunjungnya hanya sedikit. Mereka melakukannya bukan hanya supaya terkenal, tapi juga mendapatkan penghasilan tambahan. Mungkin pemasukan itu nantinya digunakan untuk promosi yang lebih besar lagi.

Sedangkan di Indonesia, pengamen jalanan melimpah ruah. Sayangnya jarang ada yang benar-benar bagus. Kebanyakan mereka hanya menyanyikan sepotong lagu dengan suara fals dan kemudian meminta uang dengan nada memaksa. Pengamen seperti itu tidak ada di Jepang. Pengamen-pengamen Indonesia yang bagus, umumnya ada di Bandung, yang pernah dibina oleh Harry Rusli. Tapi yang jelas, pengamen Indonesia tidak menjual albun sambil menyanyi di jalanan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun