Ahok menjadi sosok pahlawan dalan beberapa pekan ini. Sebuah simbol perlawanan rakyat terhadap feodalisme yang telah mengakar selama puluhan tahun. Ia mendobrak pemujaan terhadap kekuasaan dan kenikmatan materi. Bahkan Ahok rela jatuh bangun (dan sekarang sakit DBD) demi memperjuangkan apa yang diyakininya demi membangun pemerintahan yang bersih.
Namun di balik itu semua, Ahok adalah manusia biasa yang memiliki kekurangan dan kelebihan. Bedanya terletak pada porsinya, apakah besarnya ada pada kelebihan atau kekurangan. Pada tulisan yang terdahulu, saya telah menjabarkan kelebihan Ahok secara singkat dan padat. Sekarang ini kita lihat bagaimana kekurangan Ahok;
1. Kurang sopan. Tingkah laku Ahok memang tidak bisa dikatakan sopan. Ia sering mengucapkan kata-kata kasar, membentak dan mencela tanpa tedeng aling-aling. Banyak orang yang cepat tersinggung dengan sikap Ahok, baik anak buahnya maupun orang lain. Apalagi orang yang merasa lebih senior atau lebih tua darinya. Misalnya anggota DPRD. Mereka menganggap Ahok adalah orang kampung yang tidak tahu batas kesopanan. Tapi perlu dimengerti, bahwa karakter orang di luar Jawa memiliki kecenderungan yang lebih kasar, terutama orang-orang dari wilayah kepulauan. Jadi, lumrah saja Ahok bersikap seperti itu. Lagipula apa artinya kesopanan jika ternyata menyimpan kejahatan. Kata-kata kasar Ahok adalah bagian dari keterusterangan.
2. Kurang Ajar. Ini yang paling membuat marah anggota DPRD. Sebab para anggota Dewan merasa dirinya adalah orang terhormat. (Simak kata-kata Haji Lulung bahwa dia adalah anggota Dewan yang terhormat, Ahok harus mengormatinya). Sikap Ahok dianggap sangat kurang ajar karena menyepelekan anggota Dewan. Padahal di dalam Dewan terdiri dari para petinggi partai (yang merasa kedudukannya lebih tinggi dari Ahok), banyak orang tua (dalam usia atau pengalaman politiknya lebih lama dari Ahok) dll. Sikap Ahok menohok perasaan anggota Dewan yang mulia.
3. Kurang Toleran. Ahok tidak pernah menunjukkan sikap toleransi terhadap kebutuhan hidup anggota Dewan yang 'jaim'. Mereka ingin kelihatan paling dihormati dan disegani, Karena sebagai anggota Dewan adalah profesi yang mereka banggakan kepada handai tolan. Bahkan Ahok sangat tidak mau memahami kebutuhan mereka untuk memiliki rumah dan sarana yang memadai sebagai orang yang mulia. Ahok telah mengabaikan semua itu sehingga harga diri mereka seperti diinjak-injak.
Nah, cukup tiga saja kekurangan Ahok yang saya jabarkan, sebab saya tidak ingin menulis hal lain, kuatir menimbulkan konflik SARA. Tapi kalau teman-teman mau menambahkan, silahkan saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H