Lama rimbun hijau menyapa tiap pagiÂ
Menyuguhkan embun kesejukanÂ
Namun mata tak pernah peduli
Hati  berbisik untuk melupakan
Aku hanya menginginkan permata merah
Serta warna yang membuat orang terpana
Atau gemuruh tepuk tangan
Terhadap sang peraih emas
Waktu telah menunjukkan wujud diri
Ketika raga tak berdaya
Langkah kaki telah terhenti
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!