Mohon tunggu...
bungtomo
bungtomo Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Singapura Ingin RI Bangkrut

5 Juli 2015   18:41 Diperbarui: 4 April 2017   16:14 6033
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semasa jadi Menkeu, Sri Mulyani selalu memberikan yield tinggi setiap kali RI menerbitkan global bond. Bahkan, yield yang diberikan pernah mencapai 10,5% untuk global bond senilai US$ 1 miliar dan 11,75% untuk global bond senilai US$ 2 miliar. Ini berarti Sri Mulyani menghabiskan uang negara untuk membayar bunga US$ 2,35 miliar selama 10 tahun untuk utang US$ 2 miliar. Dikalikan kurs Rp 10 ribu saja, cicilan utang itu mencapai 23,5 triliun, yang sebagian besar dipastikan dinikmatin bank sentral Singapura karena bank sentral Singapura selalu menjadi investor yang membeli global bond Indonesia ini.

Darmin Nasution, ketika menjabat sebagai Gubernur BI (2009-2013), Darmin mempertahankan suku bunga BI rate tetap rendah, yakni 6,5%, ditambah dengan sengaja memperkuat nilai tukar rupiah hingga Rp 8.600/dolar AS dari kisaran Rp 9.200/dolar AS. Hal ini justru menjadi bumerang, karena membuat ekonomi Indonesia ‘berlari’ dari 4,5% pada 2009 menjadi 6,5% pada 2011 namun justru keropos. Kapasitas produksi di dalam negeri tidak mencukupi sehingga terpaksa impor. Apalagi barang-barang impor pada saat itu sangat murah berkat rupiah yang oleh Darmin sengaja dibuat menarik bagi importir. Hal inilah yang membuat defisit transaksi berjalan terjadi pertama kali pada 2011.

Bisa dikatakan Darmin memiliki andil dalam menciptakan defisit transaksi berjalan yang pada akhirnya membuat rupiah berayun dari Rp 8.600/dolar AS di zamannya menjadi Rp 13.000/dolar AS seperti kondisi saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun