Mohon tunggu...
Albertus Indratno
Albertus Indratno Mohon Tunggu... -

Content developer di www.gudeg.net. Content developer di hatimyu...

Selanjutnya

Tutup

Edukasi

[Konsultasi Kesehatan] Pengaruh ibu TBC pada Anak

16 Mei 2014   15:20 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:28 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

Selamat pagi Kompasianers,

Apa kabarnya? Semoga tetap sehat dan bahagia. Hari ini saya mengunggah konsultasi kesehatan di www.gudeg.net. Rubrik ini diasuh oleh  dr. Intan Titisari, SpOG dari RSPAU Hardjo Lukito/ RS JIH dan DR. Dr. Fx. Wikan Indrarto, spesialis anak dari RS. Bethesda Yogya. Silahkan kirim pertanyaan seputar kesehatan ke info@gudeg.net.

Selamat pagi redaksi,

Perkenalkan, nama saya Atik. Usia 28 tahun. Beberapa waktu lalu saya batuk-batuk, keringat dingin, serta agak semlenget (hangat). Setelah dilakukan beberapa pemeriksaan oleh dokter, saya dinyatakan sakit TBC dan paru-paru basah.

Awalnya saya santai saja. Selama saya rajin mengikuti anjuran dokter, saya percaya bisa sembuh. Namun, akhir-akhir ini saya jadi gelisah. Ini karena saya hamil 2 bulan. Saya takut calon jabang bayi ketularan penyakit itu.

Bagaimana ya dokter?  Mohon bimbingannya.

Atik, Sosrowijayan

Jawab

Ibu Atik, terima kasih untuk pertanyaanya,

Ibu hamil dengan penyakit TBC tetap harus minum obat secara teratur. Tidak boleh putus obat. Hamil dengan TBC meningkatkan risiko kelahiran prematur dan bayi lahir dengan berat kurang. Untuk itu jika pengobatan selama 6 bulan dijalani tanpa putus obat, kemungkinan tersebut akan berkurang.

Setelah pengobatan dua minggu, pasien kecil kemungkinannya untuk menularkan ke orang lain. Jadi, jika ibu tetap minum obat kemungkinannya kecil sekali bayi yang dilahirkan akan tertular TBC. Setelah persalinan masih boleh menyusui, meskipun ibu masih mengkonsumsi obat TBC. Sebagian kecil obat TBC ada di air susu meskipun pada konsentrasi minimal, tetapi keuntungan menyusui masih lebih banyak. Jangan lupa untuk mengenakan masker saat kontak dengan bayi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun