"KACA BENGGALA"
Tersirat dalam jiwa yang kelam
Ayunkan langkah kaki setapak namun pasti
Berhenti ...entah apa yang dicari
Terus menelusuri walau tiada tau arti
Berdiri meski hati menjerit berhenti
Mencari meski tak tahu yang dicari
Menanti meski tiada didapati yang dinanti
Berhenti bukan itu suara hati
Entah perisai atau bahkan bumerang
Nyatanya semua bagaikan perasingan
Meratapi kesana kesini
Mencari arti tentang jati diri
Bercermin dengan tenang mempunyai arti
Berlari kesungai menengok air jernih
Tak jua kunjung datang terus mencari
Hingga Kaca Benggala hadir dalam ilusi
Kurang sempurnakah sakit yang kau rasa
Atau kurang cukupkah masam yang kau kecap
Hingga larut dalam Keraguan jalan
Dan terpecah hingga tergoyahkan
Mungkin Engkau tiada memahami
Tentang riwayat dirimu sendiri
Hingga lupa semuanya berarti
Dan nyatanya semua telah terjadi
Kaca benggala berseru dalam sepi
Masihkah tak Kau dapati jawaban semua ini
Hingga egomu bagaikan belati
Dan kau melangkah tinggalkan sepi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H