Menyebut nama PSS, maka orang akan langsung terhubung dengan Sleman. Ya, karena memang PSS adalah Persatuan Sepakbola Sleman, sebuah wilayah di sebelah utara Daerah Istimewa Yogyakarta. Tim berjuluk "Super Elang Jawa" atau "Super Elja" ini, saat ini berkiprah di kompetisi Liga 2 PSSI, kompetisi kasta kedua di sepak bola Indonesia.Â
Tim yang bermarkas di Stadion Maguwoharjo ini sekarang identik dengan kreativitas kelompok supporternya, baik Brigata Curva Sud ataupun Slemania. Di setiap pertandingan kandang dua kelompok supporter ini sering menampilkan aksi koreografi menawan yang sangat menarik untuk disaksikan.Â
Sebagai sebuah klub sepak bola di kasta kedua, PSS Sleman boleh dikatakan sebagai salah satu klub yang beruntung, baik dari segi fasilitas, finansial maupun pengelolaannya.Â
Dari segi fasilitas, klub ini bermarkas di Stadion Maguwoharjo, salah satu stadion representatif yang ada di Indonesia berkapasitas 25.000-30.000 penonton. Kemudian untuk sarana berlatih, PSS biasa menggunakan Stadion Tridadi, Sleman. Kemudian dari aspek supporter, klub ini memiliki pendukung yang loyal dengan tingkat kesadaran membeli tiket yang sangat tinggi.Â
Pada pertandingan kompetisi resmi tingkat kehadiran penonton, berkisar diangka 20.000 ribu penonton dengan harga tiket 25 ribu, 40 ribu dan 65 ribu sesuai dengan kelasnya. Jumlah yang sangat luar biasa untuk ukuran klub di Indonesia, apalagi klub yang statusnya berlaga di Liga 2, bukan kompetisi tertinggi di Indonesia. Jadi bisa dilperkirakan berapa pemasukan dari tiket setiap pertandingan.Â
Di official account Instagramnya, PSS memiliki 241.000 follower, sedangkan salah satu kelompok supporternya, yaitu Brigata Curva Sud (BCSXPSS.1976) memiliki follower 281.000 follower. Itu adalah angka yang luar biasa untuk sebuah klub di Liga 2, apabila dikomparasikan dengan jumlah penduduk Kabupaten Sleman yang berkisar di angka 1 juta orang, maka sekitar 25 % persen penduduknya adalah fans PSS Sleman.Â
Di bidang media, saat ini PSS memiliki Elja TV yang punya hak untuk menayangkan pertandingan dan kegiatan-kegiatan tim PSS Sleman. Untuk apparel pun, PSS menggunakan apparel lokal yang dikelola oleh supporter dan manajemen yaitu Sembada Apparel.Â
Terkait penjualan merchandise, mereka pun telah memiliki "Sembada Store"Â yang menyediakan aneka macam merchandise, mulai dari jersey, syal, jaket dan lain sebagainya. Kalau berbicara market value, maka PSS Sleman dan fansnya adalah potential market yang luar biasa yang bisa digarap untuk kepentingan komersial menghidupi operasional tim PSS Sleman.Â
Banyak aspek tersebut yang saat ini belum dimiliki oleh tim-tim lain di Indonesia, bahkan oleh beberapa klub yang tampil di Liga 1. Jadi, saat ini sumber pemasukan PSS Sleman adalah dari tiket, sponsor, media dan fee penjualan merchandise. Sangat luar biasa untuk sebuah klub yang bermain di Liga 2.
Satu hal yang kurang dari PSS Sleman saat ini adalah masalah prestasi. Dengan animo supporter dan sumber daya pendukung yang ada, mestinya PSS Sleman layak untuk berada di kompetisi kasta teratas sepakbola Indonesia.Â