Mohon tunggu...
Nurdin Taher
Nurdin Taher Mohon Tunggu... Administrasi - Keberagaman adalah sunnatullah, karena itu pandanglah setiap yang berbeda itu sebagai cermin kebesaran Ilahi. Surel : nurdin.en.te.70@gmail.com0

Lahir dan besar di Lamakera, sebuah kampung pesisir pantai di Pulau Solor, Flores Timur. Menempuh pendidikan dasar (SD) di Lamakera, kemudian melanjutkan ke SMP di Lamahala, juga kampung pesisir serta sempat "bertapa" 3 tahun di SMA Suryamandala Waiwerang Pulau Adonara, Flores Timur. Lantas "minggat" ke Ujung Pandang (Makassar) pada Juli 1989. Sejak "minggat" hingga menyelesaikan pendidikan tinggi, sampai hari ini, sudah lebih dari 30 tahun berdomisili di Makassar. Senantiasa belajar dan berusaha menilai dunia secara rasional dengan tanpa mengabaikan pendekatan rasa, ...

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jonru Ginting Bakal Menjadi Pecundang?

29 September 2017   14:50 Diperbarui: 29 September 2017   15:09 3405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jonru Ginting dan Pengacaranya dari Bang Japar (kompas.com)

Maka penetapan status  Jonru sebagai tersangka, yang kemudian diikuti dengan proses penahanan, akan memberikan kepastian hukum. Karena harus diakui bahwa sepak terjang dan ulah makhluk yang bernama Jonru ini sudah sangat meresahkan. Jangan membiarkan seseorang berulah semau udelnya atas alas kebebasan berpendapat dan mengemukakan pikiran, tanpa merasa risih sedikit pun terhadap kemungkinan dampak buruk atas kemajemukan Indonesia Raya ini.

Pemerintah melalui kepolisian RI tidak boleh  bersikap gamang dalam memberantas ujaran kebencian ini. Pemerintah harus terus bersikap tegas, meski mendapat stigma negatif, dinilai sebagai otoriter dan represif. Karena sekali membiarkan kelompok (seperti  Saracen) dan perorangan bermental pengkhianat bangsa ini berkeliaran bermain-main dengan isu sensitif berupa SARA, maka pada suatu ketika bakal akan menghancurkan sendi-sendi persatuan dan kesatuan NKRI.

Lebih baik "mengorbankan" satu atau sekelompok orang yang tak berguna ini, daripada membiarkan bangsa ini terus menerus berada di ujung tebing. Karena membiarkan orang-orang bermental pecundang terus menikmati kenyamanan sambil merongrong kewibawaan Pemerintah, akan menjadi preseden buruk untuk masa depan bangsa.

Wallahu a'lam bish-shawabi

Makassar, 29092017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun