Mohon tunggu...
Nurdin Taher
Nurdin Taher Mohon Tunggu... Administrasi - Keberagaman adalah sunnatullah, karena itu pandanglah setiap yang berbeda itu sebagai cermin kebesaran Ilahi. Surel : nurdin.en.te.70@gmail.com0

Lahir dan besar di Lamakera, sebuah kampung pesisir pantai di Pulau Solor, Flores Timur. Menempuh pendidikan dasar (SD) di Lamakera, kemudian melanjutkan ke SMP di Lamahala, juga kampung pesisir serta sempat "bertapa" 3 tahun di SMA Suryamandala Waiwerang Pulau Adonara, Flores Timur. Lantas "minggat" ke Ujung Pandang (Makassar) pada Juli 1989. Sejak "minggat" hingga menyelesaikan pendidikan tinggi, sampai hari ini, sudah lebih dari 30 tahun berdomisili di Makassar. Senantiasa belajar dan berusaha menilai dunia secara rasional dengan tanpa mengabaikan pendekatan rasa, ...

Selanjutnya

Tutup

Bola

Madrid "Campiones"

22 Mei 2017   10:55 Diperbarui: 9 Juni 2017   09:47 507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pose bahagia ala Toni Kroos (dokpri)

Oleh : eN-Te

Pekan terakhir atau jornada ke-38 La Liga Spanyol 2016/2017 berakhir dinihari tadi (Senin, 22/5/2017). Keluar sebagai Campione adalah klub kebanggan ibukota Spanyol, Real Madrid.

Real Madrid menahbiskan diri sebagai Campione setelah dalam laga terakhir di kandang Malaga berhasil keluar sebagai pemenang pertandingan. Di hadapan pendukung tuan rumah di La Rosaleda Stadium, Madrid menekuk Malaga dengan skor 2-0 tanpa balas.

Madrid Campiones (dokpri)
Madrid Campiones (dokpri)
Madrid memulai pertandingan dengan baik. Madrid hanya membutuhkan waktu duna menit, tepatnya belum cukup dua menit untuk membuka kran gol. Adalah Cristiano Ronaldo (CR7) yang membuka kran gol pertama buat Madrid. Menerima sodoran bola dari Isco, dengan mengelabui dua pemain bertahan dan penjaga gawang Malaga, CR7 dengan bebas menceploskan si kulit bundar bergulir dengan anteng masuk ke gawang Malaga tanpa dapat dibendung kiper Carlos Kameni. 1-0 untuk keunggulan Madrid.

Wawancara Ramos usai memastikan gelar juara (dokpri)
Wawancara Ramos usai memastikan gelar juara (dokpri)
Unggul satu gol membuat pasukan Zinedine Zidane mulai bermain lepas. Kepercayaan diri semakin dekat dan akan dapat merengkuh juara La Liga ke-33, membuat para pemain Madrid semakin bersemangat mengurung pertahanan Malaga. Setidaknya ada beberapa peluang emas yang seharusnya dapat dikonversi menjadi gol tambahan buat Madrid. Akan tetapi, karena penyelesaian akhir yang kurang sempurna sehingga jala gawang Malaga tetap aman.

Satu kesempatan datang dari kaki Karim Benzema. Mendapat umpan bola dari Marcelo yang merangsek masuk dari sisi kanan gawang Malaga, bola diangkat ke arah gawang dan jatuh di kaki Benzema. Dengan sedikit berkelit dari hadangan pemain bertahan Malaga, kaki kiri Benzema menendang bola, sayang pada saat bersamaan Kameni pun keluar menutup ruang gerak Benzema sehingga bola melambung di atas gawang dengan terlebih dahulu membentur kaki Kameni.

Kesempatan berikutnya ketika CR7 mendapat bola di area garis gawang Malaga ketika terjadi kemelut, tapi hal itu pun belum berhasil mengubah papan skor. Bola hasil sepakan kaki kiri CR7 mental di kaki pemain bertahan Malaga. Gawang Kameni pun batal jebol.

Bahagianya Presiden Real dari Tribun (dokpri)
Bahagianya Presiden Real dari Tribun (dokpri)
Hingga pluit babak pertama ditiup wasit, kedudukan masih tetap 1-0 untuk keunggulan Madrid. Meski masih unggul dengan 1 gol itu, hal itu belum memberi jaminan bagi Madrid dapat merengkuh juara. Mengingat masih ada 45 menit di babak ke-2 yang dapat membuyarkan mimpi Madrid. Apalagi pada saat yang bersamaan di tempat berbeda sedang berlangsung pertandingan lain yang mempertemukan Barcelona versus Eibar.

Madrid menyadari bahwa keunggulan sementara itu masih sangat jauh dari aman untuk dapat mengunci gelar juara. Mengingat Barcelona sedang menguntit mereka dari belakang di klasemen sementara. Bila pasukan Zidane lengah, dan Malaga dapat memanfaatkan 45 menit di babak ke-2 untuk membalikkan keadaan maka mimpi Madrid akan buyar seketika. Dengan catatan Barcelona dapat menjungkalkan lawannya, Eibar di Camp Nou.

Meski demikian, CR7, dkk masih sedikit lega dan terhindar dari ‘tekanan mental’, karena sampai pada menit ke-70 di babak ke-2 pada laga lain, Barcelona masih tertinggal 2 gol dari tamunya, Eibar. Adalah pemain Jepang, Takashi Inui yang membuat Barca kelimpungan mengejar asa juara. Berkat 2 golnya (7’ dan 61’), Inui memberi tekanan yang luar biasa kepada pemain Barca, sementara di saat yang lain, memberi keuntungan psikologis bagi pemain Madrid.

Selebrasi ala Madrid (dokpri)
Selebrasi ala Madrid (dokpri)
Setidaknya ‘keuntungan’ yang diperoleh Madrid berkat jasa Inui berlangsung dalam durasi pertandingan berjalan lebih kurang 65 menit. Sehingga 25 menit tersisa tidak cukup berpengaruh terhadap mental bermain Madrid. Sergio Ramos, dkk dapat mengendalikan permainan hingga pertandingan usai.

Asa Madrid menjadi Campione semakin membubung tinggi ketika paruh waktu babak kedua memasuki menit ke-55. Adalah Benzema yang berhasil mengkonversi bola sepakan Ramos menjadi sebuah gol tambahan bagi Madrid.

Berdiri bebas di depan gawang Malaga, bola sepakan Ramos yang sempat dihadang Kameni mental ke arah Benzema. Dengan sekali sontekkan, Benzema mengirim bola lambung ke gawang Malaga, dan Kameni tidak lagi dapat menjangkaunya. Skor berubah menjadi 2-0 untuk Madrid.

Ketika Madrid sudah unggul dengan 2 gol, di tempat lain, Barca masih ngos-ngosan mengejar ketinggalan dari Eibar. Hingga pada menit ke-63, Barca sedikit diuntungkan, ketika pemain Eibar melakukan kesalahan dengan membuat gol bunuh diri. Skor pun berubah menjadi 1-2 masih untuk keunggulan Eibar.

Kemudian diikuti pada menit ke-69 wasit harus memberikan ‘hadiah’ pinalti kontroversial kepada Barca. Sayangnya, ‘hadiah’ pinalti itu tidak dapat dimanfaatkan oleh Messi untuk mengubah papan skor, hingga membuat ekspresi wajahnya seperti ini. Skor masih tetap 1-2 untuk Eibar.

Pelukan bahagia (dokpri)
Pelukan bahagia (dokpri)
Baru pada menit ke-73 Luis Suarez menyamakan kedudukan menjadi 2-2. Setelah gol Suarez asa Barca mulai bangkit kembali. Hal itu ditandai dengan 2 gol tambahan yang dikreasikan oleh Messi pada menit ke-75 dan ke-90 melalui tendangan pinalti.

Meskipun dapat membalikkan keadaan dari tertinggal menjadi 4-2, Messi, dkk tidak dapat menghentikkan Madrid mengunci gelar juara La Liga 2016/2017. Karena sampai dengan laga berakhir, Ramos, dkk dapat mempertahankan keunggulan dua gol terhadap Malaga tanpa balas.

Selepas wasit meniupkan pluit panjang pertanda laga sudah berakhir, pasukan Zidane satu persatu mulai mengganti kostum dengan kostum yang bertuliskan Campiones. Dengan kostum yang bertuliskan Campiones yang terletak di belakang, Ramos, dkk mengekspresikan kegembiaraan dengan melakukan selebrasi. Sementara di ibukota Madrid, di Stadion Santiago Bernabeu, para pendukung Madrid sudah mempersiapkan pesta juara, seakan mereka sudah memastikan bahwa Madrid akan keluar sebagai Campione.

Fans Madrid yang setia mendukung (dokpri)
Fans Madrid yang setia mendukung (dokpri)
Keberhasilan Madrid merengkuh gelar ke-33 Liga Spanyol musim ini, membuat Madrid dapat menghentikan Barca untuk meraih Campione tiga kali berturut-turut. Zidane mampu menjaga spirit dan ritme pemain Madrid hingga tuntas di akhir kompetisi. Raihan pasukan Zidane ini semakin indah, setelah harus bersaing hingga di penghujung kompetisi dengan musuh bebuyutan Madrd.

Zidane sudah menunjukkan kaulitasnya sebagai pelatih yang mumpuni. Setidak-tidaknya ia mampu mensejajarkan diri dengan pelatih-pelatih top Madrid sebelumnya, seperti Mourinho dan Carlo Ancelotti. Lebih membanggakan lagi, karena Zidane sudah mampu mengantarkan Madrid meraih hampir semua gelar prestisius yang menjadi ukuran ‘ketokohan’ seorang entrenador. Gelar La Liga, Liga Champion, Liga Super Eropa, dan Kejuaraan Dunia antarklub.

Pose bahagia ala Toni Kroos (dokpri)
Pose bahagia ala Toni Kroos (dokpri)
Tahun ini adalah penyempurna dari semua gelar yang telah dipersembahkan Zidane bersama pasukannya. La Liga adalah lambang supremasi sepakbola paling semarak di bumi yang dihadirkan Zidane bersama pasukannya di Santiago Bernabeu. Dan Madrid pantas merayakan Campione ini dengan semarak di seluruh sudut kota Madrid.

Bravo Madrid, Hala Madrid!

Wallahu a’alam bish shawab

Makassar, 20/5/2017

  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun