Mohon tunggu...
Nurdin Taher
Nurdin Taher Mohon Tunggu... Administrasi - Keberagaman adalah sunnatullah, karena itu pandanglah setiap yang berbeda itu sebagai cermin kebesaran Ilahi. Surel : nurdin.en.te.70@gmail.com0

Lahir dan besar di Lamakera, sebuah kampung pesisir pantai di Pulau Solor, Flores Timur. Menempuh pendidikan dasar (SD) di Lamakera, kemudian melanjutkan ke SMP di Lamahala, juga kampung pesisir serta sempat "bertapa" 3 tahun di SMA Suryamandala Waiwerang Pulau Adonara, Flores Timur. Lantas "minggat" ke Ujung Pandang (Makassar) pada Juli 1989. Sejak "minggat" hingga menyelesaikan pendidikan tinggi, sampai hari ini, sudah lebih dari 30 tahun berdomisili di Makassar. Senantiasa belajar dan berusaha menilai dunia secara rasional dengan tanpa mengabaikan pendekatan rasa, ...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Rindu Bertemu Guru-guruku yang Inspiratif

25 November 2016   16:46 Diperbarui: 26 November 2016   08:49 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://disdik.jakarta.go.id/

Oleh : eN-Te

Saya menamatkan pendidikan dasar di Sekolah Dasar (SD) Inpres Watobuku, Lamakera. Lamakera adalah sebuah kampung pesisir di Pulau Solor Kecamatan Solor Timur, Kabupaten Flores Timur NTT.

Lamakera pada awal mulanya hanya merupakan sebuah desa. Tapi karena sekitar 1–3 km ke arah Barat sedikit mendaki di dataran tinggi ada sebuah kampung bernama Tanawerang. Karena Kampung Tanawerang ini masuk sebagai bagian teritori pemerintahan desa Lamakera, sehingga kemudian dengan melihat dari sisi jumlah penduduk, maka Desa Lamakera kemudian dipecah menjadi dua desa, yakni Desa Motonwutun dan Desa Watobuku. Kampung Tanawerang kemudian masuk sebagai bagian dari Desa Motonwutun. Namun dalam perkembangannya, Tanawerang kemudian ‘memisahkan’ diri membentuk daerah administratif sendiri menjadi Desa Tanawerang.

Kampung Lamakera (dokpri)
Kampung Lamakera (dokpri)
Nama Moton Wutun dan Watobuku merujuk pada dua tanjung, daratan yang menjorok ke laut di Selat Solor. Moton Wutun menunjuk pada sebuah tanjung di arah timur Lamakera yang menjorok ke Selat Solor yang membentuk figurasi seolah-olah seperti bentuk ujung pohon kelor. Karena secara harfiah Moton Wutun berarti ujung pohon kelor (moton = pohon/daun kelor, wutun = ujung). Sedangkan Watobuku mengacu pada sebuah tanjung di sebelah barat Lamakera yang membentuk figurasi seperti pulpen yang menancap di atas buku. Karena itu tanjung tersebut disebut sebagai Watobuku, yang berarti buku batu (wato = batu, buku = buku).

Tanjung Watobuku (dokpri)
Tanjung Watobuku (dokpri)
Sekolah dasar SDI Watobuku berada dan terletak di desa Watobuku. Harus diakui bahwa karena pengaruh letak geografis, sehingga Desa Moton Wutun tidak mendapat ‘jatah’ memiliki lembaga pendidikan, seperti halnya sekolah. Semua lembaga pendidikan di Lamakera hanya berada di Desa Watobuku.

Meski demikian, hal itu tidak membuat warga Moton Wutun berkecil hati. Karena bagi kami, semua lembaga pendidikan (sekolah) itu milik bersama warga Lamakera, tidak hanya milik desa tertentu, meski sekolah tersebut terletak di Desa Watobuku.

Identitas yang kami bawa keluar tetap sebagai warga dan atau anak kandung Lamakera, tidak membawa nama desa. Tidak dikenal sebagai orang Moton Wutun atau Watobuku. Bagi kami sebutan sebagai orang Moton Wutun atau Watobuku hanya mereduksi identitas kami sebagai putra Lamakera, sesuatu yang menjadi identitas yang melekat kuat dalam nadi darah kami. Identitas kebanggaan yang di kenal di mana-mana oleh ‘orang luar’, bahkan sampai di tingkat Nasional.

***

Kembali ke topik! Hari ini negeri besar nan permai bernama Indonesia ini merayakan Hari Guru Nasional. Tepat 25 November (2016), hari ini, semua insan pendidikan meluangkan waktu untuk mengenang dan memberi apresiasi terhadap profesi guru.

Bentuknya, ya, dengan melaksanakan upacara bendera yang diadakan di lembaga-lembaga pendidikan, instansi pemerintah yang bergerak di bidang pendidikan, pemerintah daerah, dan semua stake-holder pendidikan di seluruh Indonesia.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun