Oleh : eN-Te
Kasus meninggalnya Wayan Mirna Salihin (Mirna) yang diduga disebabkan oleh racun sianida yang menyeret Jessica Kumala Wongso (Jessica) sudah berlangsung lebih kurang sembilan (9) bulan. Terhitung sejak 6 Januari 2016 sampai dengan sidang ke-17 kemarin (Kamis, 1/9/2016), kasus racun sianida itu belum menemukan titik terang.
Kasus racun sianida itu menyeret Jesssica sebagai tersangka dan terdakwa tunggal. Jessica (terpaksa) menyandang predikat terdakwa tunggal karena ia dianggap paling berpotensi melakukan tindakan manipulatif terhadap ice coffee Vietnam yang dipesan dan akan diminum Mirna.
***
Rencana reuni yang seharusnya berakhir bahagia (happy ending) itu malah berujung maut. Maut itu menghampiri salah satu di antara tiga orang sahabat yang hendak bertemu melepas kangen. Awalnya bukan tiga sahabat saja yang hendak bereuni melepas kangen dan merajut kembali kebersamaan, tapi empat orang.
Jessica, Mirna, Hanni, dan Vera awalnya berencana ingin bertemu untuk melakukan “reuni”. Mereka kemudian bersepakat tempat dan waktu. Salah satu di antara empat orang itu (Vera) secara tiba-tiba membatalkan janji bertemu karena ada keperluan lain, sehingga terpaksa hanya Jessica, Hanni, dan Mirna saja yang bertemu. Maka pada hari Rabu (6/1/2016) sore bertempat Cafe Olivier, ketiganya pun berjumpa.
***
Sebagaimana layaknya para sahabat yang sudah lama tidak berjumpa, maka ketika kesempatan bersua itu datang, mereka pun berpeluk cium untuk melepas kangen. Sayangnya suasana yang bersahabat itu, malah hanya dalam hitungan menit, berubah total menjadi suasana horor yang menakutkan.
Horor itu ternyata mengantarkan salah satu di antara tiga sahabat itu, yakni Mirna harus meregang nyawa. Tiga orang sahabat yang baru bertemu ingin melepas kangen dan merajuk kembali kebersamaan, terpaksa berpisah untuk selama-lamanya dengan salah satu sahabat mereka, Mirna.
Mirna collapse setelah baru sempat mereguk seteguk ice coffee Vietnam. Nyawa Mirna tak dapat tertolong karena sudah meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit.
***