Mohon tunggu...
emnis wati
emnis wati Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Seorang guru dari SDN 012 Surya Indah di Kecamatan Pangkalan kuras. Sekarang pindah ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan sebagai Pengawas sekolah Dasar di Kabupaten Pelalawan. Saat ini tengah menekuni belajar menulis cerpen. Motto: Belajar sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Suatu Keajaiban Bisa Sembuh dari Penyakit Leukimia

2 September 2022   14:26 Diperbarui: 2 September 2022   14:34 1486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Nak, berdoalah kepada Allah. Semoga Hasna diberikan kesembuhan seperti dulu, " ucapku sambil menatapnya. Hasna hanya  mengangguk. Aku menciumi keningnya  sambil membacakan surah Alfatihah.

"Ibu sangat sayang  Hasna, kuatkan hati untuk sembuh, ya, Nak," ujarku lagi. Dia menatapku dan tersenyum seakan-akan berusaha tegar untuk mengobati kegelisahan yang tengah melandaku.

Tidak sampai sepuluh menit aku dan Hasna diminta masuk ke ruangan Dokter Kiki, Spesialis Anak dan Kanker Darah. Perasaan takut atau cemas bercampur dalam diriku ketika memasuki ruangannya.

Dokter itu mempersilakan kami duduk. Sorot matanya memandang putriku begitu aneh. Aku  tak bisa mengartikan sorot matanya, khawatir itu sebagai pertanda buruk. Aku bertaawuz dalam hati dan mengucapkan zikir sebanyak-banyaknya, berharap Allah menguatkan putriku apa pun yang terjadi. Ya, Allah, berikanlah keajaiban-Mu pada putriku, jangan terjadi apa-apa. 

"Bu Emnis." Panggilan dokter membuyarkan lamunanku. "Sejak kapan Hasna  mengalami demam dan rasa sakit seperti ini, Bu?" tanya dokter itu kemudian.

"Sejak dua bulan yang lalu, Dok," jawabku singkat.

Dokter muda itu berjalan menghampiri putriku dan bertanya,  "Hasna, ada merasakan kepala dan persendiannya sakit?" Putriku yang terbaring lemah hanya bisa menganggukkan kepalanya.

 "Ada, sekitar dua minggu yang lalu, Dokter," sahutku.

Sekali lagi Dokter Kiki menatap putriku sangat dalam, membuat  perasaanku makin tidak nyaman.

"Ibu, dengan sangat terpaksa harus saya katakan bahwa hasil pemeriksaan laboratorium Hasna dinyatakan menderita leukimia stadium 3 dan sekarang sudah menjalar ke syaraf otaknya. Saya akan memberikan obat untuk  dua minggu. Kalau tidak ada kemajuan, Hasna harus menjalani kemoterapi atau operasi tulang sumsum. Leukemia sangat berbahaya bagi keselamatan nyawa Hasna," jelas Dokter Kiki padaku dengan tenang, tetapi sangat menusuk jantungku.

Ya, Allah. kasihanilah anakku, angkatlah segala penyakitnya dan berikanlah kesembuhan. Tolong lindungi anakku dari keburukan penyakit yang dideritanya dengan cara-Mu.  Ampunilah dosa dan kesalahanku, ya, Allah. Hanya kepada-Mu aku meyembah dan  hanya pada-Mu aku meminta pertolongan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun