Mohon tunggu...
emmy wahyuningtyas
emmy wahyuningtyas Mohon Tunggu... Wiraswasta - ibu rumah tangga

pemerhati pendidikan dan media

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pelatihan Scratch Coding untuk Guru di Kota Malang : Meningkatkan Kualitas Pembelajaran di Era Digital

4 Januari 2025   22:26 Diperbarui: 4 Januari 2025   22:26 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Malang, [28/08/24] Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di era digital, Universitas Wijaya Kusuma Surabaya menggelar pelatihan Scratch Coding bagi guru-guru di Kota Malang. Kegiatan ini berlangsung di SMK PGRI 3 Malang dan diikuti oleh 81 peserta dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari TK hingga SMA/SMK.

Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan keterampilan baru kepada para guru dalam mengembangkan media pembelajaran interaktif menggunakan platform Scratch. Dengan metode project-based learning, peserta diajak untuk langsung menerapkan materi yang diajarkan dengan membuat proyek kecil, sehingga mereka dapat merasakan manfaat langsung dari teknologi dalam proses pembelajaran.

"Dalam era digital saat ini, pemanfaatan teknologi informasi dalam proses pembelajaran menjadi semakin penting. Scratch adalah platform yang memungkinkan guru untuk menciptakan media pembelajaran yang menarik dan interaktif," ujar Maslihah, salah satu penggagas kegiatan ini. Ia menambahkan bahwa Scratch dirancang khusus untuk memfasilitasi pemrograman berbasis blok, yang sangat cocok bagi pemula, termasuk guru-guru yang mungkin belum memiliki pengalaman dalam pemrograman.

Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengetahuan teknis, tetapi juga mendorong kolaborasi antar peserta. Selama pelatihan, para guru dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil untuk bekerja sama dalam menyelesaikan proyek yang telah ditentukan. Hal ini bertujuan untuk membangun jaringan profesional di antara para pendidik dan menciptakan komunitas yang saling mendukung dalam pengembangan pendidikan.

Hasil dari pelatihan menunjukkan antusiasme tinggi dari peserta, yang berhasil menyelesaikan proyek dalam waktu yang ditentukan. Banyak dari mereka menyatakan keinginan untuk mengikuti pelatihan lanjutan guna memperdalam pengetahuan dan keterampilan mereka dalam menggunakan teknologi dalam pendidikan. "Saya merasa sangat terbantu dengan pelatihan ini. Saya ingin belajar lebih banyak tentang Scratch dan bagaimana cara mengintegrasikannya dalam pembelajaran di kelas," ungkap salah satu peserta, seorang guru SD.

Dengan meningkatnya kemampuan guru dalam mengembangkan media pembelajaran berbasis multimedia, diharapkan suasana belajar di kelas menjadi lebih menarik dan inovatif. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa. "Kami percaya bahwa dengan menggunakan teknologi, proses belajar mengajar akan menjadi lebih menyenangkan dan efektif," tambah Maslihah.

Kegiatan ini merupakan bagian dari pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh tim dosen Program Studi Informatika Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, bekerja sama dengan Smart Learning and Character Center (SLCC) PGRI Jawa Timur. Kerja sama ini diharapkan dapat berlanjut dalam bentuk pelatihan dan pendampingan lainnya di masa mendatang.

"Dengan adanya pelatihan ini, kami berharap dapat menciptakan guru-guru yang lebih kreatif dan inovatif dalam merancang pembelajaran, sehingga siswa dapat belajar dengan senang dan tidak mudah bosan," tambah Maslihah.

Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari Universitas Wijaya Kusuma Surabaya dan pihak-pihak terkait, termasuk Kepala Sekolah SMK PGRI 3 Malang dan SLCC PGRI Jawa Timur. Selain itu, pelatihan ini juga menjadi langkah awal dalam menjalin kerjasama yang lebih erat antara perguruan tinggi dan institusi pendidikan di daerah.

Sebagai penutup, pelatihan Scratch Coding ini diharapkan tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi para guru, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan di Kota Malang secara keseluruhan. Dengan adanya inisiatif seperti ini, diharapkan akan lahir generasi pendidik yang siap menghadapi tantangan pendidikan di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun