Bab 2
Edho menarik nafas perlahan memberikan ruang hati nya untuk sedikit bernafas karena baru saja Edho kaget karena mendapatkan kenyataan bahwa orang yang dulu sangat dicintai nya dan mencuri waktu nya selama 4 tahun menghubungi nya kembali.
Lalu Edho dengan sabar mendengar kan Dhea dari seberang sana menceritakan semua permasalahan yang sedang di hadapinya saat ini.Â
Dengan suara yang terputus putus dan sesak masih tersisa dalam kegamangan suaranya. Sebisa mungkin Edho menenangkan Dhea untuk tetap berpikir waras meski masalah besar sedang di hadapi nya. Sangat Jelas terdengar betapa Dhea mengalami guncangan yang hebat atas kenyataan yang di hadapi nya bahwa suaminya selingkuh dengan perempuan lain. Akhirnya aku mengajak Dhea untuk ketemu besok di cafe di semarang, saat ini Dhea sedang ada di rumah kakak perempuan nya di semarang. Malam ini Edho meminta Dhea untuk Istirahat dan menenangkan pikiran terlebih dahulu.
**********
Alarm jam di handphone Edho berbunyi , Edho bangun dan melirik jam di dinding kamar nya pukul 06.00 WIB langsung buru - buru masuk ke kamar mandi. Hanya butuh waktu 30 menit setelah mandi Edho sudah rapi siap untuk berangkat kerja, Edho sudah terbiasa mengerjakan segala sesuatu nya sendiri, memasak sarapan sendiri dan memberesi rumah sendiri, Kadang rasa sunyi menghantui nya tak kala dia menatap rumah yang luas dan tertata rapi hanya di tempati oelh dia sendiri.Â
Edho menyantap sarapan nya dan meminum seteguk kopi manis , ketika handphone berbunyi. Â di lihat nya ternyata yang menelponnya Dhea .
"Hallo dho, tanpa salam Dhea langsung nyerocos saja, sumpah aku gak bisa tidur semalam, sedetik pun aku tak bisa memejamkan mata dho, aku sakit hati banged sama mas Erlan tega dia mengkhianati aku, terdengar suara sesegukan Dhea menangis lagi.
" Oke, kan gue udah bilang kamu nenanngin diri dulu nanti siang gue jemput loh kita ngobrol lebih jelas lagi nanti," hibur Edho sambil meraih kunci mobil nya dan mulai berjalan ke luar untuk berangkat kerja.
"Ya dho plis gue lagi butuh loh banged saat ini, aku gak tau lagi harus cerita ke siapa, suara Dhea pelan .
Sambil menyusuri jalan raya Edho menginjak pedal gas nya dengan santai, sambil pikiran nya terbang ke masa silam, masa- masa dimana dia dan Dhea menjadi sepasang sejoli yang menjadi icon kelas nya. Awal kenal dengan Dhea ketika masih menjadi mahasiswa baru di kampus nya, Dhea gadis yang imut dengan lesung pipit di pipi alis tebal dan warna bibir yang merah muda membuat Edho jatuh cinta, Edho terus berusaha mencuri perhatian Dhea dengan terus melakukan PDKT, Â Setiap kali ada mata kuliah Edho selalu mepet Dhea dengan selalu duduk di samping Dhea saat menerima kuliah dari dosen di kelas, pulang kuliah sebisa mungkin Edho selalu mengajak bareng.Â
Tidak terasa waktu berjalan terus kuliah mereka pun sudah hampir selesai, selama proses pembuatan skripsi mereka berdua saling membantu.Â
Sampai lah hari yang di tunggu-  tunggu akhirnya mereka selesai sidang skripsi dan wisuda  .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H