Apa yang kamu tau tentang hard skill dan soft skill ?
Apa keuntungannya memiliki hard skill dan soft skill ?
yuk dibahas bersama-sama...
Hard skill merupakan penguasaan keterampilan teknis dari hasil pembelajaran yang berhubungan dengan suatu bidang ilmu tertentu. Contohnya bidang ilmu kedokteran, science, teknologi, olahraga, seni dan bidang ilmu lainnya. Kita bisa melihat atau mengukur hard skill seseorang dari riwayat pendidikannya.
Sedangkan, menurut Dennis E. Coates, soft skill merupakan keterampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain (interpersonal skills) dan keterampilan dalam mengatur dirinya sendiri (intrapersonal skills) yang mampu mengembangkan unjuk kerja secara maksimal.
Hard skill seseorang dapat di asah melalui sistem pendidikan yang dijalaninya secara bertahap mulai dari Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas bahkan Perguruan Tinggi, semakin tinggi pendidikannya kemungkinan berkembangnya hard skill semakin tinggi pula. semisal: seorang anak SD kelas 1 hanya mampu menyelesaikan soal-soal terkait penjumlahan angka-angka sederhana namun ketika ia sudah naik kelas ketingkat yang lebih tinggi ia akan lebih memahami penjumlahan dengan angka-angka yang lebih besar bahkan dengan operasi hitung yang lebih rumit
berbeda dengan soft skill atau yang lebih kita kenal dengan keahlian atau kemampuan khusus yang tidak di miliki oleh semua orang, soft skill bisa tumbuh dari hal-hal kecil seperti ketertarikan akan suatu hal yang kemudian di tekuninya menjadi suatu hobi atau hal yang menyenangkan baginya namun tidak untuk sebagian besar orang pada umumnya. semisal seorang anak yang sejak SD suka mengotak atik perangkat komputer karena ketertarikannya ia menekuni dan mendalaminya baik secara otodidak maupun belajar dari berbagai sumber formal maupun non formal sehinga ia menjadi sangat ahli dalam bidang perangkat komputer di usia muda, itu menjadi soft skill yang dimilikinya dan jarang di miliki oleh anak seusianya
ada pula yang berargumen bahwa memiliki soft skill lebih menguntungkan daripada hard skill, sebenarnya pendapat itu tidak bisa di salahkan ataupun dibenarkan karena pada dasarnya hard skill dan soft skill sama-sama penting namun dalam hal tertentu terkadang soft skill seseorang lebih diperhitungkan dan dapat menajdi nilai plus. semisal ada 2 orang yang sama-sama bergelar sarjana dan memiliki IPK yang sama mereka melamar dikantor yang sama namun kantor tersebut hanya membutuhkan satu karyawan saja yang jelas ia akan melihat softskill yang dimiliki oleh 2 orang tersebut, apabila si A memiliki kemampuan berbahasa asing dan si B tidak, kemungkinan yang di terima adalah yang si A.
lalu bagaimana mengetahui kemampuan soft skill seseorang ? yang paling sederhana adalah mengenali kemampuan diri sendiri dengan mengeksplore kemampuan, mendalami dan menekuninya. bisa saja hal-hal yang kamu sukai dikembangkan menjadi soft skill yang terpendam ? kuncinya adalah mau belajar dan berusaha dan tidak malu untuk menunjukan kemampuan kita.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI