Penjualan tiket kereta lewat minimarket memang banyak membantu calon penumpang dalam mempersiapkan perjalanan. Mungkin ini yang menimbulkan ide untuk memjual tiket toll di minimarket.
Tapi menjual tiket toll di minimarket, menurut pendapat penulis akan menimbulkan kemacetan yg lebih parah di pintu toll.
1. Bukti pembelian tiket kereta harus lewat cetak tiket dengan memasukkan no buhkti pembelian. Jumlah penumpamg yg mencetak juga tdj sebanyak mobil yg keluar pintu toll
2. Dipintu toll, petugas harus memeriksa keaslian dan kebenaran bukti pembelian tiket toll, tentunya butuh sambungan intetnet yg supercepat, yang saat ini msh merupakan impian di Indonesia saat ini.
3. Cara sederhana mengatasi kemacetan di pintu toll.
Â
a. Tarip toll dibuat bulat, puluhan ribu atau pecahan lima ribu, tarip ini disosialisasikan lewat nefia cetak dan mefia elektronik (maaf jangan didiskon spt tahun lalu sehingga tarip toll menjafi pecahan ribuan).
b. Pengguna diwajibkan membayar dengan uang pas. Disepanjang jalan dipasang Baliho besar tarip untuk masing masing pintu keluar, sehingga pengguna bisa menyiapkan uang pas.
c. Jln toll yg tersambung beda operator harus dilakukan kerjasama., sehingga pengguna hanya mengambil tiket saat masuk dan membayar sekali saat keluar. Saat mengambil tiket, diberikan lembar tarip untuk masing2 pintu keluar dan pengguna diminta menyiapkan uang pas.
d. Dengan pembayaran tunai dan uang pas, setiap mobil tdk akan berhenti lebih dari 5 detik di pintu keluar toll.
Sebagai ilustrasi.... Mobil yg masuk toll di Pejagan (dikelola mnc) mendapat tiket plus lembaran tarip masing2 pintu toll, jadi kalau dia akan keluar di Karawang Barat, sekana perjalanan penumpangnya bisa menyiapkan uang tunai sesuai tarip yang ada, sehingga saat mobil keluar pintu toll Karawang barat, dopir tinggal menyerahkan tiket dan uang pas pembayaran tarip tol.